27. VIRGO MEMBUNUH?

2.3K 222 46
                                    

"Lo bisa cantik gini, perawatannya apaan dah? Skincare mahal? Atau pasang susuk?"

Pertanyaan dari Julaeha yang terkesan menginterogasi itu membuat Kartika tertohok. Pasang susuk? Hah itu gila. Bahkan, Kartika saja tidak tahu apa itu pasang susuk.

"Gue cantik emang udah dari bibitnya," kata Kartika dengan tenang.

"Masaaa??" Violeta menyahut tidak percaya.

"Kalau dari bibitnya, nyokap gue cantik, bokap gue juga lumayan. Terus, kenapa gue burik?" tanya Julaeha bingung sendiri.

"Anak pungut kali lo mah," jawab Violeta dengan enteng.

"Atau, lo anak jadi-jadian?" tambah Kartika membuat Julaeha mendengkus.

"Jangan ngadi-ngadi, lo baru masuk ke SMA Saturnus. Nggak elite kalau misalkan gue hempas lo keluar," ancam Julaeha sebari menunjuk-nunjuk Kartika.

"Just kidding." Kartika berucap serius.

"Kidding, kidding, Mang Iding tukang cilok di kantin kali, ah!" timpal Julaeha cepat.

"Dih, Eha mendesah!" ujar Violeta.

"Anjir, nggak Viooo!!!" tentang Julaeha tidak terima. "Itu tuh improvisasi, biar bagus ucapannya!" Julaeha mengkoreksi ucapan Violeta.

"Bisa aja ngelesnya," kekeh Kartika.

"HALO SELAMAT PAGI!!!"

Suara seorang gadis yang terdengar riang dan semangat itu mengisi segala penjuru kelas. Dilihatnya semua oleh murid yang sudah datang, dan duduk anteng di bangkunya masing-masing, ternyata oh ternyata, itu suara yang berasal dari pita suara Gemini.

"Widih, Gemintong ke kelas aja dianter Bang Igo!! Eduunn!!!" Julaeha tepuk tangan gemuruh.

"Iya dong!!" Gemini mulai mengeluarkan jiwa sombong, ia menjulurkan lidahnya pada Julaeha.

"Gandengan terus lo, Gemintong. Kayak truk!" komentar Violeta.

"Yeuh sirik ya lo, Vio?? Pengen gandengan juga?? Sama Petir sana!!" sembur Julaeha.

"Kalau Petir nggak mau, Sabian juga ada kok, Vio!!" tambah Gemini mulai ikut-ikutan menyudutkan Violeta.

"Apaan sih lo berdua, nggak jelas," cibir Violeta tidak suka jadi bahan bulan-bulanan kedua temannya ini.

"Virgo, aku duduk ke bangku aku dulu ya?" Gemini berpamitan, dibalas anggukan kepala oleh laki-laki di sampingnya yang masih setia menggandeng dirinya.

"Saya juga ke kelas. Gemini, jika saat jam pelajaran kamu ingin ke toilet, hubungi saya," ujar Virgo tenang.

"Kenapa gitu?"

"Saya harus mengantar kamu, bukan?" Gemini tertawa, Virgo terlalu berlebihan.

"Nggak usah, kalau cuma ke toilet aku bisa sama Vio," tolak Gemini langsung.

Virgo menghendikan bahunya acuh. "Baiklah, saya pergi sekarang. Nanti saat jam istirahat, saya akan datang ke kelas kamu, sesuai dengan keinginan kamu."

"Asyikk!! Emang kamu, pacar idaman!" Gemini mencubit pipi Virgo yang mengeras. Hingga tak lama berselang, laki-laki itu bergerak mundur meninggalkan kelas Gemini.

Gemini baru saja mendudukkan bokongnya di bangku samping Violeta. Tapi lihat, ia langsung ditatap menggoda oleh kedua temannya itu.

"Cie, cie, cie, makin lengket aja sama Virgo!" goda Julaeha sembari menoel dagu Gemini.

"Inget Gemintong, beda agama, beda agama, ayo putus!!"

"Ih Vio apaan sih, merusak kebahagiaan orang aja," desis Gemini.

VIRGO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang