14. Mari berpacaran....

151 21 10
                                    

  Mentari baru saja mengintip di langit timur,menembus tirai jendela kamar Hyunsuk.Membuat Hyunsuk terbangun dari tidurnya dan ia menyadari bahwa ia masih terbaring di atas lantai.Ia langsung bangun dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Seberes mandi, Hyunsuk duduk di depan cermin,cukup lama,tanpa melakukan apapun.Di perhatikannya namja yang menatapnya di balik cerman.Kulitnya yang putih, hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah,juga rambutnya yang masih basah.Ia bergerak lebih mendekat ke arah cermin mencermati lingkar matanya yang semakin hitam dan luka bekas ia kecelakaan beberapa hari lalu.Siapa kamu?tanyanya pada sosok yang ia lihat di hadapannya, seolah menolak keberadaan bayangannya sendiri.

Begitulah, setiap Hyunsuk ingin menyerah,ia selalu menatap cermin dan memberikan semangat pada dirinya sendiri.Ia kemudian beralih mengambil tas hitam yang tergeletak di atas meja belajarnya.Ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar, untuk pergi ke sekolah.

                      °°°
Hyunsuk berjalan dengan tenang ke halte bus di depan kompleks rumahnya.Setelah menunggu 15 menit,bus yang akan membawanya ke sekolah tiba di halte bus tempat Hyunsuk menunggu.

Di bus, Hyunsuk mengeluarkan sebuah foto yang ia sisipkan di beberapa halaman buku pelajarannya.Ada dua hal yang mulai memenuhi pikiran Hyunsuk.Pertama ia bahagia akan bertemu dengan Ji-hoon, karena sudah beberapa hari ini ia tidak bertemu dengannya.kedua Hyunsuk khawatir bahwa Jihoon akan kembali bersikap dingin kepadanya.

Setelah menempuh 20 menit perjalanan akhirnya ia sampai di sekolahnya.Sekeluarnya dari bus ia di hampiri oleh sahabatnya Mashiho.

"Hyunsuk-a Annyeong"Mashiho melambaikan tangannya ke Hyunsuk.

"Annyeong"Hyunsuk Kembali melambaikan tangannya.

"Ya apakah kau sudah sembuh?aku dengar kau kecelakaan beberapa hari lalu!"tanya Mashiho.

"Gwenchana,aku sudah sembuh total kok"jawab Hyunsuk sambil meringis.

  Kedua namja itu berjalan menuju kelasnya, keduanya harus berpisah di koridor karena arah menuju kelas yang berbeda.

"Hyunsuk-a jaga dirimu! Annyeong!"kata Mashiho sambil berjalan meninggalkan Hyunsuk.

Hyunsuk hanya membalas perkataan Mashiho dengan senyum manisnya.Ia berjalan santai menuju kelasnya dan langsung di hampiri oleh Ji-hoon.

"Hyunsuk-a Annyeong"sapa Ji-hoon sambil merangkul pundak Hyunsuk.

"Annyeong"Jawab Hyunsuk.

"Maaf aku tidak bisa menengokmu selama di rumah sakit, bagaimana kalau nanti kita jalan?"Ucap Jihoon sambil menatap mata Hyunsuk.

"Gwenchana, apakah kamu tidak sibuk?"Tanya Hyunsuk.

"Engga kok,aku bisa memberikan Waktu ku untukmu!"Jawab Ji-hoon sambil membelai rambut Hyunsuk.

"Aa nee!"

  Jihoon berjalan ke kelasnya sambil menggandeng tangan Hyunsuk.Hyunsuk hanya mengikuti kemauan Ji-hoon.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
  "Hyunsuk! Kamu dengerin pelajaran saya enggak sih?"Teriak pak Wonho sambil melemparkan spidol ke arah Hyunsuk.

"Awww"mendengar Hyunsuk merintih kesakitan Ji-hoon langsung berlari ke arah bangku Hyunsuk."Hyunsuk-a Gwenchana?"kata Ji-hoon sambil mengusap kening Hyunsuk.

"Jihoon!! kembali ke bangku mu kamu bapak hukum!"Teriak pak Wonho.

"Ji-hoona kembali aku tidak apa apa!"kata Hyunsuk sambil tersenyum ke arah Ji-hoon."beneran?"kata Ji-hoon menyakinkan.Hyunsuk menganggukkan kepalanya.

[ABSQUATULATE]: Lost YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang