Orang hanya melihat apa yang kita perlihatkan.Dan itu tergantung pada diri kita sendiri,Jika kau ingin terlihat menyedihkan maka tunjukan tangis dan air matamu,Tapi jika kau ingin terlihat sebagai manusia yang kuat maka tetaplah tegar di atas semua masalah yang kau tanggung di atas bahu.Manusia berkelas dapat menentukan apa yang baik untuk dirinya sendiri.
Hyunsuk melangkahkan kakinya dengan rasa malas yang hinggap di tubuhnya.Saat ini ia tidak merasa bersemangat untuk menjalankan aktivitasnya di hari ini.Hyunsuk terus berjalan menyingsing trotoar di kota Seoul,menuju ke sekolahnya.
Sekolah?, sekolah saat ini menjadi tempat yang cukup membosankan bagi Hyunsuk,ia di Bebani dengan tumpukan tugas yang selalu mengantre di belakangnya dan tekanan mental yang selalu menemani kehidupannya di sekolah.Jihoon?,ia tidak bisa selalu bergantung padanya,sikap dan perilaku Ji-hoon yang berubah 180° membuat dirinya ragu untuk menceritakan setiap masalah yang di hadapinya.
Langkah pendek Hyunsuk berhasil membawanya sampai di depan gerbang sekolah.Hari kemarin cukup menyenangkan,bolos sekolah bersama Ji-hoon.Tapi, hatinya mengatakan bahwa akan terjadi sesuatu yang sedikit mengecewakan baginya.Apapun yang terjadi ia kita harus tetap mengahadapi, bukan bersembunyi di balik tangan yang sok suci.
"Oh Choi Hyunsuk,kau sudah datang?"teriak Mashiho.
"Oh cio,baru aja keliatannya masih sepi ya!!"Hyunsuk memandangi lingkungan sekolah.
"Darimana mau ramai Hyunsuk,ini aja masih jam 6 sedangkan sekolah di mulai jam setengah 8!!"Mashiho terkekeh.
"Oh benarkah?? apa aku datang terlalu awal,dan kenapa kau juga berangkat Sangat pagi cio?"Hyunsuk menoleh pada Mashiho.
"Aa Junkyu memintaku untuk membantunya merapikan perpustakaan, jadi aku datang!"Ucap cio dengan muka manisnya.
"Aigoo, apakah kamu sebucin itu pada Junkyu?"
"Choi Hyunsuk, bagaimana dengan anda? bukankah Anda juga sangat bucin pada Ji-hoon?"Mashiho mencubit pinggang Hyunsuk.
"Ya berhenti,Buruan Junkyu sudah menunggu,jangan sampai kau di eue di perpustakaan!"Ucap Hyunsuk sembari pergi meninggalkan Cio.
"Ya ngeselin bet lu"Ucap Cio sambil berlari menyusul Hyunsuk.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Park Ji-hoon,apa harus kau menurunkan aku di sini?"Jungwoo menatap Jihoon.
"Jungwoo,aku tidak ingin semua siswa tahu hubungan kita,dan aku tidak mau Hyunsuk terluka karena melihat aku bersamamu, jadi aku mohon kali ini saja ya!"Ucap Jihoon sembari mengusap rambut Jungwoo.
"Baiklah kali ini aku akan menurut padamu, tapi lain kali aku tidak ingin di perlakukan seperti ini"Jawab Jungwoo sambil membuka pintu mobil.
Jungwoo menatap datar mobil Jihoon yang berjalan masuk ke lingkungan sekolah.Ia sedikit kesal akan perlakuan Jihoon padanya.
"Ji-hoona,kau berani berbuat kau juga harus berani menanggung resikonya"Jungwoo tersenyum licik.
Jungwoo berjalan menyusuri trotoar menuju sekolahnya menendang kerikil yang menghalangi jalannya.Kadang batu kerikil bisa membuat semua rencana yang telah di persiapkan menjadi berantakan.
"Ya Park Jungwoo, berhenti batu itu mengenai kakiku gblk!"
"Benarkah? baiklah maaf Sunbae!"Ucap Jungwoo datar.
"Ya Park Jungwoo, apa itu caramu menghormati kakak senior?"ucap Suho sembari mencengkram lengan kanan Jungwoo.
"Iya,dan kurasa kamu juga harus memberikan contoh yang baik untuk adik kelasmu!"Jungwoo menyingkirkan tangan Suho di lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ABSQUATULATE]: Lost You
Fanfiction"Biarkan tetap ku ingat kembali cerita kita, tentang kita berdua yang saling menyayangi satu sama lain, tentang kita yang selalu berbagi suka maupun duka, tentang kita berdua yang saling memahami.Biarkan tetap ku ingat senyum di raut wajahmu.Hyunsuk...