Chapter 3

2.3K 170 2
                                    

Budayakan membaca sambil Voting⭐

Selamat membaca 😘

Setelah kejadian ' itu ' di mobil beberapa hari lalu Taehyung tidak menunjukkan batang hidungnya lagi didepan Jennie. Bhakan nomor hp Taehyung Jennie tidak punya. Jennie kebingungan dia tidak tau harus melakukan apa.

Jennie ingin ketoilet tetapi saat di pertengahan jalan diabertemu Taehyung di ujung koridor. Jennie berjalan cepat menuju Taehyung di koridor. Dia sangat merindukan lelaki itu, dan rindu sikap manisnya walaupun hanya di berikan perhatian kasih sayang beberapa hari.

"Tae". Sapa Jennie malu malu sehingga pipi nya merona.

"Aah Baby sudah lama kita tidak berjumpa". Ujar Taehyung manis. Alis Jennie Kim berkerut apakah Taehyung tidak merasa bersalah hilng tanpa kabar setelah mereka melakukan itu di mobil. Jennie hanya tersenyum diam merespon ucapan Taehyung.

"Ah iya aku hampir lupa". Gumam Taehyung kepada dirinya. Tetapi didengarkan oleh Jennie. Dia mengeluarkan kertas sepucuk di saku celananya dan memberikan kepada Jennie.

"Baby jangan lupa datang nanti malam di acara ulang tahun ku ne, mianhe aku tidak bisa menjemputmu". Ujar Taehyung dengan senyum manisnya dan hanya di angguki oleh Jennie.

"Dan jangan lupa bertampilan cantik untuk ku". bisik Taehyung dibtelinga Jennie

"Aku kelas ne". Pergi Taehyung

Pakaian berserakan dimana di kamar seorang gadis, bahkan ini sudah hampir sore. Dia kebingunag Mecari pakaian di sukai Taehyung. Taehyung ingin penampilannya menarik, karena sebagai kekasih seorang Kim Taehyung harus sempurna.

Di dalam kamar bernuansa biru Baby seorang gadis dari tadi membongkar pakaiannya di lemarinya, dia mencari-cari pakaian mana yang harus di kenakan nanti malam di acara Party ulang tahun Kim Taehyung.

"Astaga sayang apa yang kau cari belum juga slesai?". Ujar Yun Mi sang mama

"Mama Jennie harus berpenampilan cantik di depan Tae Oppa?". Ujarnya dengan mengerucuti bibirnya kedepan.

"Yang kau pakai sekarang ini sudah sangat manis sayang pasti Tae Oppa mu suka. Bukanya Tae Oppa mu suka kau berpenampilan manis?". Tanya sang Mama. Jennie hanya mengangguk.

"Baiklah Jennie ingin bersiap siap untuk Tae Oppa". Ujarnya senyum manis ceria. Yun mi melihat itu hanya tersenyum haru melihat putri kesayangan nya.

Malam pun sudah tiba Jennie Kim berpamitan kepada mamanya di teras rumah mereka dan di antar oleh Paman Han.

"Paman Han jaga Jennie ya. Jangan pulang terlalu malam, jangan ngebut di jalan". Ujar Yun mi untuk memperingati walaupun tidak bosan-bosannya dia mengatakan itu.

"Baik Nyonya". Jawab Paman Han.

"Jennie pergi Mama". Pamit Jennie ceria.

"Hati hati sayang jaga diri baik-baik". Ujar Yun mi.

"Iya Mama. Dadah Mama". Ujar Jennie ceria di jendela mobil.

Mobile mereka melewati kota Seoul yang penuh dengan lampu yang menerangi jalan. Jennie memberikan kertas yang di berikan Taehyung tadi kepada Paman Han untuk alamat yang mereka datangi ke acara Ulang tahun Taehyung.

Sampai mobil di tempat tujuan mereka, Jennie melihat itu hanya dengan alis berkedut. Dia berpikir tempat apa ini!. Jennie turun dari modul setelah berpamitan dengan Paman Han. Paman Han menggunya di dekat Scurity sampai acara selesai. Jennie memasuki ruangan tersebut dan di sunggui suasana yang remang remang. Hingga suara Mic berbunyi mengalihkan tatapan ke depan. Itu Taehyung gumam Jennie. Dia sangat tampan.

"Terima kasih untuk kawan yang mau berpartisipasi dengan acara ini. Sebelum party nya di mulai ada satu pertunjukan yang sangat menarik untuk kita lihat." Ujar Taehyung dengan tersenyum misteri.

"Kita bisa melihat layar di depan yang mana menceritakan seorang gadis Naif dan bodoh menunjukan topeng polosnya kepada kita. Ini dia kita persembahkan". Ujar Taehyung penuh semangat dan jangan lupa seringai nya dngan penuh misteri.

"ASTAGA". Mereka terkejut melihat video yang tampilkan di layar besar itu Bahakan suaranya bergema di Club' ini. Banyak yang berbisik bisik dan mencaci maki dengan apa yang mereka lihat sekarang. Tetapi tidak dengan gadis berpakaian biru langit yang di pojok Club' itu. Badannya bergetar dan tubuhnya berkeringat dingin setelah apa yang dia lihat di tampilkan dilayar. Bagaimana tidak depannya dihidangakan dengan adegan tidak senonoh untuk di lihat. Pergulatan dua sejoli itu sangat panas dan menjijikan. Walupun itu dirinya dan Kim Taehyung.  Jennie ingin pulang tetapi badannya tidak bisa bergerak.

Hingga persekeian detik telur jatuh dari atas hingga menimpah kepalanya. Itu sangat menyakitkan. Mereka yang berada di ruangan semuanya menyudutkannya, memakinya, mengatakan dia jalang bahkan ada yang menyiramnya dengan wine. Kepala Jennie berdenyut, pemandangannya buram akibat siraman wine dan air matanya yang mengalir tidak mau berhenti-henti,

Jennie bergumam menggigil memanggil Mama nya, dia ingin pulang dari tempat ini, tidak ada yang Jennie percayai di dunia ini selain Mamanya, Bibi Han pembantunya di rumah dan paman Han. Dia ingin bpulang dan memeluk tubuh Mamanya erat.

Hingga Suara pria paruh baya yang memanggil sebutan 'Nona'  berkali-kali dan menyadari Jennie. Badan paman Han melindunginya dari lemparan telur dan bola-bola air. Paman Han memegang pundak Nonanya yang sudah dianggapnya seperti anaknya sendiri itu, dan memegang pundak Jennie untuk memandu jalan dan langsung pulang dari tempat terkutuk ini. Nonanya menangis tersedu-sedu sangat menyedihkan sambil bergumam dengan sebutan 'Mama'. Paman Han mendengarkan itu hanya menundukkan kepala sambil bejalan keluar dari Club'.

Pemandanga itu tidak terlepas dari mata tajam sang Pria yang memperhatikan adegan didepannya dari awal hingga akhir. Dia tersenyum sinis memperhatikan itu dan tidak merasa bersalah bahkan dia puas dengan apa yang di lakukan terhadap gadis,Ahh dia lupa maksdunya wanita sok polos itu. Sungguh sangat munafik dan menjijikan baginya.

"Taehyung ayo lanjutkan pestanya". Ujar seorang pria yang berada di Club' menyadari lamunan Taehyung. Ya Taehyung lelaki berengsek berwajah bak dewa Yunani itu memandangnya dan hanya mengangguk pelan. Taehyung memanggil tangan kanan nya untuk melanjutkan perayaan ulang tahunnya dengan menghidupkan musik DJ yang sangat keras dan jangan lupa minuman yang di hidangkan para pelayannya.

TBC

Vote ⭐ Comen.
Thank you

Your Are Mine [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang