Chapter 11

2.2K 149 3
                                    

Guys jangan bosan ya dengan ceritaku akj tau kok ceritanya absurd 😓, maklum aja ya kata-katanya masik berantakan, padahal aku uda semaksimal mungkin kok lebih baik🤧

Lanjut membaca teman-teman 🤗
Happy reading

5 bulan kemudian

Waktu terus berlalu hari berganti minggu, minggu berganti bulan,sudah tidak terasa hampir lima bulan kondisi kesehatan Jennie semakin baik hal itu tentu saja tidak muda baginya apa lagi Kim Taehyung dia dengan sabar mendampingi Jennie pada saat pengobatan, bersyukur kondisi psikis semakin berkembang, tapi kebiasaan Jennie termenung masik bersemayam di dalam dirinya. Seperti sekarang ini Jennie hanya diam di brankar rumah sakit dan duduk bersandar sambil memandang kejendela. Sekitar 10 menit yang lalu dia baru saja bangun tidur siang.

Tok

Tok

Tok

Klik

"Baby". Panggil Kim Taehyung di depan pintu kamar ruang inap sambil membawa nampan yang berisi beberapa makanan, minum dan obat. Sudah menjadi kebiasaan bagi Taehyung melakukan runtisan ini untuk calon istrinya, bahkan dia membawa pekerjaan kantor ke rumah sakit sambil menjaga Jennie.

Taehyung mendekati ranjang tidur Jennie sambil meletakan nampan di meja samping brankar. Dia mencium kening Jennie dengan lembut turun ke pipi, Jennie hanya diam mendapat perilaku seperti itu, sudah terbiasa. Dia hanya mengantuk dan ingin tidur lagi rasanya

"Baby jangan tidur dulu, ayo makan siang dulu sayang, setelah ini kita keluar ketaman, jalan-jalan, bagaimana?. Ajak Taehyung sambil mengelus kepala calon istrinya halus.

Jennie tidak langsung menjawab pertanyaan Taehyung, dia hanya diam di tempat sambil memandang ke jendela. Taehyung hanya menghela nafas pelan, sudah terbiasa dengan respon Jennie seperti ini apabila dia bertanya. Tapi dia tidak putus asa, dia akan melakukan seribu rencana agar Jennie selalu nyaman dekat dengan nya. Pasti.

"Sayaang". Panggilnya sekali lagi dengan suara lembut, dan tidak ada jawaban untuk nya. Oh iya dia hampir lupa.

"Oh iya sayang aku membawa sesuatu untuk mu, pasti kau suka kan". Kata Taehyung dan, gotca Jennie menatapatnya penasaran, dia menuju ke meja brankar Jennie dan mengambil paper bag disana, dia mengeluarkan sesuatu untuk calon istrinya.

"Bagaimana sayang apa kau menyukainya". Tanyanya dengan harap. Jennie memandang dalam diam, terpaku, ini sangat imut menurut nya.

"Nee". Ujarnya pelan dan memegang pemberian Taehyung sambil memeluknya, dia tersenyum tipis melihat beberpa benang rajut dan jarum berwarna kesukaannya itu.

"Kau pasti suka sayang, aku sengaja membelikan warna kesukaanmu, baby blue". Ujarnya semangat sambil tersenyum lebar. Pujaan hatinya ini sangat spesial, hanya memberika hal sederhana tetapi memiliki makna yang berarti baginya. Bahkan dia bisa membelikan apapun hal-hal yang mewah untuk calon istrinya ini, tapi dia tau bahwa Jennie tidak suka hal yang berbau mewah dan mencolok.

"Gumawo". Ucap Jennie sambil menunduk kepala dan memilin tali paper bag di pahanya , dia tidak berani memandang ke wajah Taehyung. Mungkin takut atau gugup.

"Sekarang kita makan dulu ya, setelah itu kita jalan-jalan ketaman". Ucap Taehyung sambil mengnyuapi Jennie dengan makanan.

Cklek

Pintu ruang inap Jennie terbuka, dua sejoli itu memandang ke arah pintu dan melihat siapa yang datang pada saat waktu makan siang calon istrinya.

Jennie tersenyum melihat siapa yang datang siang begini, Mamanya. Yunmi melihat anaknya yang sedang makan dan di suapi oleh Taehyung tersenyum lembut. Dia melangkah kakinya mendekati brankar Jennie.

Your Are Mine [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang