Pernyataan

4.2K 282 86
                                    

Sesuai yang dikatakan caca mereka semua pergi bermain ke rumah caca, kecuali Akhtar dan bagaimana dengan Athaf? Dia memilih untuk ikut bermain ke rumah caca, jadi anak kembar tuh gak melulu selalu barengan ya.

Deon dan Kia baru saja sampai di rumah, Deon merangkul Kia mesra sambil bercerita dan tertawa.

"Sayang, anak-anak jam berapa pulang?" Tanya Deon.

"Udah dari tadi kayanya deh soalnya ini udah jam 12 siang, mungkin mereka ada di kamar" balas Kia sambil mengambil tas kerja Deon dan melepaskan jas nya.

Baru saja Kia ingin melepaskan sepatu Deon tangannya di tahan oleh Deon.

"Udah biar aku aja"

"Gapapa ih sekalian"

"Sayaang, udah ya biar aku aja mending kamu masak buat makan siang"

"Iya deh, tunggu sebentar ya"

"Eh tunggu bentar"

"Kenapa?"

"Sun dulu"

"Ishh apasih gamau ah mau masak"

Deon memegang tangan Kia dan menarik Kia ke pangkuannya.

"DEONNN!!"

"gak boleh masak kalo gak sun dulu"

"Ck yaudah iya iya"

"Yaudah cepet"

Cup

Kia mencium pipi Deon sejenak dan beranjak dari pangkuan Deon.

"Ih kok di pipi sih sayang di sini dong harusnya" ucap Deon sambil menunjuk bibir.

"Bawel udah ah mau masak"

"Lagi ah"

"Oh mau tidur di luar lagi?" Ucap Kia sambil bersedekap dada.

Deon merengut mendengar ancaman dari Kia, dia tidak mau hal seperti waktu itu terjadi. Dia harus merelakan tidur bersama dengan bocah dingin yang mengesalkan itu.

"Iya iya enggak deh" ucap Deon sambil cemberut.

Kia terkekeh melihat ekspresi suaminya dia pun keluar dan menuju dapur untuk memasak makanan. Sedangkan Deon dia berjalan menuju kamar si kembar dia penasaran apa yang sedang di lakukan anak-anaknya.

Deon membuka pintu kamar si kembar dan dahinya mengernyit saat hanya melihat Akhtar, kemana Athaf?

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" balas Akhtar hanya melihat sejenak ke arah Deon.

"Boleh masuk?"

"Hm"

Deon masuk ke kamar dan duduk di sebelah Akhtar yang sedang membaca buku. Anaknya yang ini persis sekali dengannya bahkan dia lebih dingin dari Deon.

"Kemana adikmu?"

"Bermain" balas Akhtar singkat.

"Hei boy tidak bisakah lebih panjang sedikit berbicara dengan abi mu?"

"Bermain di rumah Caca" ucap Akhtar lagi.

"Ck terserahlah"

"Ah ya bagaimana dengan sekolahmu? Apakah menyenangkan? Kau nyaman disana?"

"Hm"

"Apa kau banyak teman? Oh jangan bilang kau mengusir semua temanmu?" Tepat sekali yang Deon katakan, tapi Akhtar tetap saja berekspresi datar.

"Anak ini kenapa lebih mengesalkan?" Gerutu Deon, dia pun akhirnya membuka laptop yang tadi dia bawa.

"Boy kau tertarik dengan ini?" Tanya Deon sambil menunjukkan laptopnya. Akhtar mendongak dan matanya menatap pada sebuah laptop dengan isi yang hanya dipahami oleh mereka berdua.

MY COLD KETOS IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang