Kia masih dengan langkah kakinya menyusuri tiap bagian Kantor, ya memang tidak semua lantai dia telusuri. Lantai bagian Eksekutif saja sudah seluas itu dan jika menulusuri seluruh lantai bisa di pastikan besoknya dia akan opname di rumah sakit.
Langkah Kia terhenti di sebuah ruangan bertuliskan Manager Keuangan dan nama yang tertera di bawahnya JIHAN AZZAHIR ya benar, Jihan merupakan seorang anak yang lahir dari keturunan arab. Ayahnya adalah seorang keturunan arab yang menikah dengan ibu nya yang keturunan Sunda. Tapi jangan di tanya, Jihan tidak mahir kedua bahasa orang tuanya dia hanya bisa beberapa kata saja.
Kia tersenyum jahil saat membaca papan nama yang ada di pintu tersebut. Sudah lama juga dia tidak bertemu teman lamanya. Kia mengambil kacamata hitam dan memakainya, setelah itu dia mengetuk pintu ruangan itu. Jangan tanya kenapa di luar ruangan tidak ada sekertaris, Kia dengar dari Deon baru beberapa hari ini Jihan memecat sekertaris nya katanya sih karena pakaiannya kekurangan bahan dan Jihan membenci itu.
"Masuk"
Setelah mendengar suara persetujuan dari dalam Kia langsung membuka pintu dan berjalan ke arah tempat Jihan yang sedang fokus bekerja.
"Assalamualaikum" ucap Kia
"Waalaikumsalam" Jihan hanya menjawab tanpa berniat melihat lawan bicaranya.
"Ada hal apa?"
"Saya adalah sekertaris baru anda"
"Oh? Aku tidak ingat kalau meminta bagian HRD untuk mencarikan aku sekertaris" ucap Jihan Dingin.
'aishhh apa-apaan ini? Kenapa temannya ini bisa tertular penyakit dingin Deon? Apa bekerja di perusahaan Deon membuat Jihan juga ikut bersikap dingin?' batin Kia.
"Anda akan menyesal jika tidak mendongakkan kepala anda nona manis"
Jihan mengernyit mendengar ucapan kurang sopan orang di depannya, jari nya berhenti mengetik dan tampak raut wajahnya yang kesal.
"Kau- Tunggu ! Aku seperti familiar denganmu" ucap Jihan sambil meneliti Kia dari atas ke bawah.
"KIA !" Ucap Jihan saat mengingatnya, dia menutup mulutnya tidak percaya dia berlari mengitari meja untuk memeluk Kia.
"Hahaha santai dong udah kaya ketemu artis aja deh"ucap Kia sambil membalas pelukan Jihan.
"Gue gak nyangka...ini beneran lu kan ? Kia gue tuh beneran kangen banget tau gak sama lu, kemana aja selama ini?" Cerocos Jihan sambil melepaskan pelukannya.
"Ada deh nanti juga tau sendiri, btw lu gimana?"
"Maksudnya? Gimana apanya?" Tanya Jihan tak paham.
"Duduk dulu yuk kaki gue pegel han"
"Eh iya iya maaf gue saking senengnya sampe lupa, yuk duduk" Jihan dan Kia duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.
"Jadi...lu tadi mau nanya apa?" Tanya Jihan.
"Oh itu...lu masih single?" Tanya Kia sambil menatap temannya itu.
"Ya gitu deh, gue belum nemu yang cocok"
"Belum nemu yang cocok atau belum siap ngungkapin?"
"Maksud lu?"
"Han...lu mau sampe kapan kaya gini? Ini udah 7 tahun semenjak gue pindah ke luar negri dan lu masih gini gini aja? Lu mau jadi perawan tua? Emangnya abi sama umi lu, gak jodohin lu? Setau gue kan kalo keturunan arab tuh pasti di jodohin"
"Yaaaa memang sih gue udah pernah di jodohin lebih tepatnya sering di jodohin. Tapi...."
"Lu masih nunggu Galih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD KETOS IS MY HUSBAND
Fiksi Remaja"dan yang disebelah temen mama itu namanya Deon calon suami kamu" Ucap mama dengan senyum tanpa dosanya. "APA ? CALON SUAMI? DIA? GAK SALAH MA ?" penasaran sama cerita selanjutnya, kalo gitu langsung baca ceritanya yuk.