Setelah dua hari menikmati cuti solonya, Jung Jaehyun akhirnya kembali.
Ketimbang kembali dengan menyandang status karyawan yang akan selalu membuatnya tunduk kepada atasannya, Jaehyun justru lebih merasa naik tahta menjadi CEO perusahannya. Langkah kaki yang mulanya seberat anak ayam yang meminggul induknya, kini seenteng angin. Ah, dia benar-benar berhutang banyak pada si pemuda kelebihan kalsium itu.
Sepatu usang yang meronta-ronta untuk segera dipensiunkan itu berhenti di depan pintu ruangan bosnya. Jaehyun berdehem kecil sembari mengemasi kerah bajunya dengan lagak bak bos besar. Baru tepat sedetik setelahnya, dia menyeruak masuk. Senyum lebarnya lebih menyilaukan ketimbang sinar sang penerang dunia di atas sana.
Tubuh semampainya membungkuk. "Selamat pagi, bos. Lama nggak ketemu ya?" Lantas kekehan kecilnya mengudara.
Dikuasai kelabut marah yang meluap-luap, bosnya bangkit dari tahta kebanggaan itu. Tempat yang membuat seluruh bawahannya merasa segan padanya—kecuali Jung Jaehyun—tolong garis bawahi dengan spidol warna-warni setebal mungkin.
"Jung Jaehyun. Kayanya waktu kamu daftar ke sini, kamu ngantuk buat jawab pertanyaan kalau kamu harus setia ke perusahaan ya?"
Yang dilontari pertanyaan masih tersenyum, tenang di tempat ia berpaku meski makhluk di hadapannya hampir menyerupai monster mini bermata satu sebagai tokoh utama pada kartun monster university—sebuah monster yang tak pernah membuat orang ketakutan karenanya. Terlebih postur tubuhnya yang gempal dan mungil itu semakin membuat Jaehyun yakin betul bahwa bosnya ada kemungkinan punya tali persaudaraan dengan si tokoh kartun di benaknya. Seandainya Jaehyun lupa apa yang dinamakan sopan santun, tangannya mungkin lancang menjepret air muka marah atasannya sendiri. Lalu dengan bantuan Park Jisung, dia akan menerbitkan satu artikel baru yang headline nya Bos perusahaan ini mirip karakter Monster University. Apakah dia pemeran pengganti untuk series berikutnya?
Ya ampun, Jaehyun hampir tergelak sekedar membayangkan wajah bosnya masuk ke televisi menjadi tokoh kartun.
Angin berhembus, menerpa helai rambut gelap menawan milik si tampan Jaehyun. Bersamaan dengan bosnya yang semakin melebarkan mata demi memberi kesan arogan, Jaehyun menjawab. "Bos juga kayanya lagi mabuk ya waktu buat aturan biar semua yang terlibat di perusahaan ini selalu setia?" Kakinya melangkah barang dua kali untuk mengikis jarak. "Aku kan karyawannya bos, didikannya bos juga dong. Jadi aku ngikutin bos." Kemudian pundaknya terangkat, memberikan gestur acuh tak acuh.
Si bos terbeliak. "Maksud kamu apa?"
"Kupingku belum karatan loh bos. Beberapa hari yang lalu, waktu bos bilang kalau di fotoku itu bukan Im Yoora. Setelah aku pulang, bos telepon sama Im Yoora kan? Dia nyogok bos supaya beritanya nggak dipublikasikan?" Jaehyun tersenyum, puas menyaksikan raut keterkejutan dari muka garang yang dibuat-buat itu. "Tapi bos, sayangnya ada satu orang yang nggak setuju. Dan karena bos udah mencontohkan bagaimana caranya biar jadi orang yang melanggar kesetiaan, jadi aku ngikutin." Jaehyun mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya, mengutip kata itu dengan gestur tubuhnya.
"Jaehyun, lagakmu gede banget hah sekarang?" Bosnya menggeram tertahan. "Kita seharusnya satu tim, bukan saling saingan gini."
Jaehyun kembali mengulas senyumnya. Agaknya hari ini akan menjadi sebuah hari yang kelewat menyenangkan baginya.
Sekitar berapa puluh persen populitas manusia hidup tanpa konsep. Lalu ketika mereka ditanyai untuk apa mereka hidup, maka yang keluar dari mulut-mulut itu adalah untuk mencari uang. Apa yang ada di benak, di hati, dan di pandangan mereka hanyalah sebatas kertas warna-warni yang berhamburan. Mengacuhkan tentang apa itu hidup yang sebenarnya.
Berkat seorang kakak yang buruk, Jaehyun tahu seberapa ketatnya persaingan hidup. Dia ada di dunia ini bukan hanya untuk mencari harta kemudian menghambur-hamburkan sesuai kemauannya. Ketimbang itu, Jaehyun lebih tertarik menyimpulkan hidup sebagai ajang persaingan yang sebenarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATTENTION ✔️
FanficJung Jaehyun sempat mengira bahwa dirinya adalah manusia paling menderita di dunia ini. Mungkin dia terlalu nyaman menutup mata sehingga tak menyadari betapa kejamnya dunia dan berapa banyak miliaran orang di luar sana yang nasibnya lebih buruk keti...