Ketika Kita Kecil

679 83 43
                                    

Request dari KimNunu_1802 "JinV versi Anak-anak"

⚬⚬⚬

Diakhir minggu itu, saat waktu menunjukan kurang lebih pukul sembilan pagi— Seorang anak lelaki duduk sendirian disebuah kursi panjang ditaman komplek perumahannya.

Dengan rambut hitam lurus yang terlihat lembut dan rapi ia bersenandung kecil sembari menggoyang-goyangkan kakinya yang menggantung, "Balonku ada lima.. Doll!"

Beberapa jari mungil itu bergerak menutup bibir kemerahannya yang berbentuk hati, "Oops" ucapnya sambil tersenyum kecil.

Sadar akan kesalahannya sendiri dengan senang hati ia mengulangi nyanyiannya, "Balonku ada lima~ lupa-lupa walnanya.. doll, eh.."

Senandungnya terpotong begitu ia menyadari seorang anak lelaki yang lebih tinggi darinya berdiri dihadapan dan menghalangi sinar mentari.

Bibirnya mengerucut sambil mendongak menatap anak lelaki yang tidak ia kenali itu, "Aaa.. kamu halang-halang, Aku lagi jemul tauu~ bial sehat"

Lain dengan si manis bernama lengkap Kim Taehyung yang sedang kesal karena kegiatan berjemur sekaligus bernyanyinya diusik, detik itu juga Kim yang lain terpesona.

Bibirnya yang sedikit tebal berhenti menyedot susu kotak varian coklat yang ada ditangan nya. "Kamu lucu, kaya boneka" celetuknya masih sambil memandangi.

Jin, begitu biasa ia dipanggil oleh seluruh anggota keluarga Kim. Ia melangkah satu kali lebih dekat, dengan jarak seperti ini ia bisa menghirup harum bedak bayi dan juga wewangian strawberry yang entah dari mana datangnya.

"Kamu juga wangi~ gak bau kaya teman Aku main bola disekolah"

Niat awal Seokjin menghampiri teman sebaya hanya karena merasa bosan menunggu Ayah dan Ibunya mengurusi rumah baru kini tidak menjadi hal yang ia sesali.

Seokjin merasa senang sekali bisa melihat calon teman barunya yang nampak seperti malaikat. "Jin suka" Ucapnya polos.

Jari-jari mungil simanis Kim saling bertaut, dirinya bisa dibilang senang karena pujian-pujian itu.

Dengan alami jarinya bergerak merapihkan anak rambut, "Iya dong, Taetae-kan habis mandi. Pakai sabun balu sama shampoo balu juga tauu, segel. Apa lagi sikat gigi sama komodo"

Jin terkekeh kecil, tidak ada sedikitpun niat untuk mengoreksi merk pasta gigi yang Taetae maksudkan karena ia malah menyukainya.

Taehyung yang tidak nyaman karena Jin terus menghalangi pandangan mengutarakan keluhannya, "Kamu minggil..Aku mau jemul jemul"

Tanpa banyak kata Jin anak lelaki yang masih duduk dibangku kelas dua Sekolah Dasar itu menuruti, ia memilih untuk bergabung dan duduk tenang bersama anak manis yang menyebut dirinya sebagai Taetae.

Memandanginya dalam diam dan sesekali menyedot susu kotak miliknya karena merasa baru menemukan sosok yang menurutnya sangat menggemaskan itu.

Pipinya berisi dengan beberapa lemak bayi, jangan lewatkan juga dua gigi yang tanggal dibagian bawah yang membuatnya berkali-kali lipat menjadi lebih lucu lagi.

"Bal—"

Tepat saat Taehyung akan membuka mulut dan mulai bernyanyi lagi, suara Jin menginterupsi lebih dulu.

"Aku Jin, Jin baru pindah kesini loh, liat-liat.. mobil box itu bawa barang-barang mahal punya Jin, rumah yang besar itu juga punya Jin. Kita temenan yaa?~ Kamu mau kan temenan sama anak sultan?"

Taehyung bersidekap dada tidak mau kalah.

"Iiii~ Lumah Taetae juga besal.. tuh tuh yang itutuh, tapi Taetae gak boleh sombong tau sama bubun. Lumah Taetae ada pelosotan, kolam besal, banyakk mainan, ada pelmen dan cotat juga.. tapi Taetae gak boleh emam"

Seolah tidak mendengarkan celotehan si manis, Jin menjawab dengan hal yang tidak berkaitan dengan yang Taehyung bicarakan. Fokusnya benar-benar teralih pada tutur kata si manis Taetae yang bisa dibilang belum sempurna.

Susu kotaknya yang sudah habis ia biarkan tergeletak diatas kursi, "Taetae masih kecil ya? Belum bisa bilang R?" tanyanya dengan posisi duduk menyerong agar bisa melihat wajah Taetae-nya dengan jelas.

Mendengar pertanyaan itu Taehyung menggeleng, duduknya pun ikut menyerong seperti yang Jin lakukan. Sehingga mereka kini dapat saling memandang wajah dengan mudahnya, "Taetae besal, kelas nol. Tae tae juga bisa biilang El.. el.. el.. bisa kan?"

Sempat ada jeda sejenak sebelum akhirnya Jin tertawa keras sambil memegangi perutnya, anak lelaki dengan paras yang sudah tampan sejak masih dalam kandungan itu sama sekali tidak menyadari jika kini teman barunya memandanginya dengan bibir yang mencebik.

"Kamu ketawa.. hiks kamu ketawain Taetae hiks"

Jin yang gugup sekaligus merasa bersalah refleks menoleh ke kanan dan ke kiri, bagaimana-pun ia takut disalahkan karena membuat anak semenggemaskan Taehyung menangis hanya karena ditertawakan.

Ihh takut Ibunya galak, Pikir Jin saat itu.

Merasa situasi mereka masih aman-aman saja dan tidak ada yang memperhatikan, tangannya terulur mengusap dengan lembut pipi kemerahan milik yang lebih muda.

"Ssst jangan nangis lagi, nanti kamu gak cantik lagi. Liat liat" Tangannya beralih merogoh saku, lalu ia melanjutkan—"Jin punya permen jelly.. enak loh"

Taehyung menatap pada permen jelly dan wajah Jin bergantian, ia ingin tapi~

"Bubun bilang Taetae eung enggak boleh telima hadiah dari Kakak atau Om gak dikenal~ hiks Jinie jahat ya? Jinie mau culik-culik Taetae?"

Meskipun tidak benar-benar mengerti maksud Taehyung, Jin menggeleng.

Dengan percaya diri ia menyahuti, "Aku anak baik tau, kata bu guru.. Aku pinter, percaya diri, kata Ayah juga Aku jagoan, mana handsome lagi, Taetae tau arti handsome? Ganteng.. Jin ganteng kata Ayah"

Senyum tulus yang Jin berikan, mau tidak mau membuat Taehyung ikut tersenyum juga.

Jin mendesah lega, akhirnya Taetae gak cemberut lagi. "Nih Aku buka jellynya, kamu mau kan? Biasanya Aku gak mau bagi-bagi loh Taetae. Tapi kamu gemesin, jadi Aku baik"

Lantas Taehyung mengangguk, ia akui pesona sebungkus permen jelly dan senyum Jin memang luar biasa. "Eung Taetae mau, salam-salam dulu Jinie.. bial kenal, bial bubun gak malah-malah Taetae, bial Taetae gak diculik"

Jin mengangguk mantap, dengan senang hati ia menjabat tangan Taehyung lebih dulu. "Seokjin, Jin, Jinie.. terserah Taetae yang penting kita temenan terus yaa. Sampe besar, soalnya kan Taetae teman pertama Jin dikomplek ini"

Taehyung mengusap ujung matanya sendiri sekali lagi, takut-takut ada sisa air mata di iris mata indahnya. "Iya temenan telus, Jin jagain Taetae. Taetae dijagain Jin, yeay asik. Sini jelly nya, Taetae sekalang mau emam jelly"

Walaupun dari ucapan Taehyung- Jin tidak mendengar keuntungan yang akan ia dapatkan kelak jika mereka terus berteman, tentu Jin tidak keberatan. "Iya Jin jagain Taetae, Jin kan kuat.. soalnya suka minum susu"

Kunyahan-kunyahan permen jelly seakan tidak terasa, karena tak lama setelah itu seorang lelaki dewasa datang menghampiri keduanya.

"Loh Taetae punya teman baru ya" tanyanya begitu sudah berada dihadapan Taehyung dan Jin.

Melihat kedatangan dan mendengar pertanyaan yang diajukan Ayahnya Taehyung menjadi lebih antusias lagi.

Taehyung mengangguk mengiyakan, ia berdiri dan menghampiri Ayahnya. "Iya Ayah, temen taetae sampai besal.. Jodoh Taetae"

Jadi dari siapa Taetae manis tau kata jodoh?

⚬⚬⚬

=END=

Aaa maaf kalau gak sesuai ekspektasi, ternyata buat cerita JinV versi anak-anak agak susah😭 maaf ya.

(Btw Ini cuma short story karena Aku gabut, jadi beneran short wkwk maaf ya)

JinV Story (One Shoot & Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang