Birthday (1)

952 79 14
                                    

Seokjin hanya sendiri, terjebak dalam situasi dimana ia tidak memiliki siapapun yang mendampinginya.

Tiktoktiktok

Tiktoktiktok~

Bunyi jarum jam meramaikan suasana hening yang terjadi.

Seolah menegaskan jika ia memang hanya sendirian di dunia yang dengan berat hati ia katakan seringkali tak berpihak padanya.

Seokjin melirik pada jam dinding.

Waktu menunjukan pukul 11.59. Kurang dari satu menit lagi usianya akan bertambah.

Tanpa kue ulang tahun, tanpa siapapun disisinya. Sudah bertahun-tahun ulang tahun nya selalu terasa sedingin ini..

Apa malam ini bisa berbeda?

Satu,

dua,

tiga.

Sambil menghitung setiap detiknya Seokjin mengambil sebuah korek api dari sakunya. Menyalakannya dan memandanginya sebentar sebelum..

Huh

Meniupnya dan berdoa dalam hati, "Aku bukan manusia yang taat, tapi kumohon biarkan malam ini aku tidak merasa sendirian"

Tidak terjadi apapun.

Ya memangnya apa yang bisa ia harapkan? Goblin atau malaikat mengabulkan permintaannya?

Mustahil.

Drakk

Sesuatu menabrak kaca rumahnya.

Suaranya sedikit kencang hingga membuat Seokjin terkejut dan buru-buru berjalan untuk melihat apa yang baru saja menabrak jendela besar yang mengarah ke balkon.

Sebuah suara terdengar..

"Auhhh.. kenapa pendaratanku tidak pernah sempurna. Guru tidak pernah mengajariku dengan baik"

Seokjin diam membeku, matanya mengerjap beberapa kali tidak mempercayai apa yang kini ada dihadapannya.

"Siapa kau?"

Seokjin memandangi makhluk didepannya sekali lagi, kali ini ia bahkan mengusak kedua matanya lebih dulu.

"Ka-uu.. bagaimana bisa- kau memiliki sayap"

Makhluk itu mendongak sambil mengusap keningnya yang menabrak kaca.

Wajahnya tampak berkilau dengan rambut kebiruan dengan tanduk kecil diatasnya yang membuatnya sungguh terasa tidak nyata.

Sayap putih yang semula Seokjin lihat hilang begitu saja, lalu makhluk itu mengulurkan tangannya dengan wajah yang nampak berseri-seri.

"Aku hadiah ulang tahunmu"

Jangankan menerima uluran tangan itu, Seokjin bahkan merasa waswas hanya untuk membiarkan makhluk itu masuk kedalam rumah minimalis nya.

"Hey... kau menolakku?"

Wajahnya terlihat murung untuk beberapa saat, namun senyumnya kembali terbit dengan bibir cantik yang berkilau alami.

"Aku V, eum sulit menjelaskannya. Tapi aku datang pada siapapun yang tulus berdoa di dihari ulang tahunnya"

"Dan kau.. meminta sesuatu yang berhubungan dengan tidak merasa sendiri.."

"Aku hadiahmu.. jadi bisakah kau membiarkanku masuk? Udara dingin di bumi ternyata benar-benar tidak cocok denganku"
.
.

Seokjin diam.

Matanya sibuk memandangi V yang kekeuh jika ia memang hadiah untuk Seokjin meski Seokjin sudah berulang kali mengatakan jika ia tidak percaya akan hal itu..

JinV Story (One Shoot & Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang