Birthday (2)

804 84 20
                                    

🔞🔞🔞
.
.

Terhitung hanya empat jam waktu tersisa sebelum V pergi dan kembali ke dunianya.

V juga sudah mengatakan pada Seokjin jika beberapa menit sebelum ia pergi, ia akan membuat Seokjin melupakan tentang apapun yang terjadi dihari ulang tahunnya ini.

Baik yang ia lihat maupun yang ia rasakan.

Dan Seokjin mencoba melakukan tawar-menawar tentang hal itu, ia merasa tak ingin melupakan semua hal tentang hari ini.

Kedatangan V.

Ciuman yang V berikan.

Dan malam panas mereka yang terjadi hingga pagi hari.

Seokjin tak ingin melupakannya. "Lalu jika kau membuatku lupa, untuk apa aku mendapatkan hadiah?"

"Bukankah jika aku lupa hasilnya sama saja, pada akhirnya aku tetap merasakan kesendirian. Sama seperti tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya"

V tampak berpikir, ia bahkan meletakan telunjuknya dibawah dagu seolah ia sedang berpikir keras "Kau benar juga ya.."

"Lalu untuk apa hadiahnya jika orang yang menerimanya lupa.. hah sudah ku katakan pada pemerintah bahwa hal ini sia-sia saja.."

Seokjin tersenyum kecil, mengira V telah setuju untuk tidak membuatnya lupa.

Tapi ternyata dugaannya salah, makhluk yang kini nampak cantik dengan beberapa tanda kebiruan dilehernya itu menggeleng.

"Eh.. bukan maksudku aku setuju, kau tau kalau aku sampai melanggar aturannya aku bisa tidak makan seminggu"

Seokjin terkejut, dan menyernyitkan alisnya. "Tidak makan seminggu? Hukumannya hanya itu.. aku kira hukumannya semacam tidak diizinkan lagi ke bumi atau semacamnya"

Seokjin akui, kini ia merasa seperti bukan dirinya.

Eumm bagaimana menjelaskannya, ia jadi sedikit banyak bicara? Apakah sesi bercinta mereka membuatnya merasa dekat dengan V?

"Kau tau.. keluargaku itu kastanya tinggi, jadi kami dihormati. Ayahku juga seorang menteri, jadi mereka tidak akan menghukumku berlebihan..."

"Woah..ternyata rasanya menyenangkan juga memamerkan jabatan Ayahku.. hihi, baru kali ini aku bangga padanya"

Seokjin baru akan membuka mulut, berniat membujuk V sekali lagi.

Tapi V sudah lebih dulu membuka suara "Jadi.. Kita akan melakukan apa? Kau mau aku menemanimu melakukan hal apa yang tidak bisa dilakukan sendiri..?"

"Tapi.. jangan kuda-kudaan lagi ya, kau tau awalnya memang luar biasa, tapi lama-lama sakit dan badanku pegal-pegal"

"Hampir saja semalam aku mengeluarkan sayapku dan terbang darimu, tapi kan malu.. masa aku terbang tanpa pakaian"

Seokjin terkekeh, setelah sekian lama tidak melakukannya akhirnya tawa kecilnya terdengar lagi.

"Kalau begitu..kita main game saja, aku yakin di dunia mu tidak ada yang namanya game online. Ayoo, jangan buang-buang waktu"
.
.

"Keren... woah, kalau begini aku akan mencalonkan diri jadi menteri selanjutnya, kelak di duniaku akan ada game online juga. Lebih keren dari ini, kau pasti iri.."

Senyum V merekah bahagia, padahal disini harusnya ia yang membuat orang yang memanggilnya bahagia tapi ternyata ia malah asik sendiri dengan hal-hal baru yang tidak ada di dunianya.

"Tapi aku tidak akan bisa tau.."

V menoleh, kelihatannya ia mendengar suara hati Seokjin tapi tak mengerti maksudnya.

JinV Story (One Shoot & Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang