chapter 15

1.9K 158 24
                                    


"Loh? Saya sudah memintamu untuk menyiapkannya sejak seminggu yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh? Saya sudah memintamu untuk menyiapkannya sejak seminggu yang lalu. Apa yang kau lakukan selama ini?!"

"Maafkan saya, Samonim. Mereka juga memberitahu saya dengan mendadak."

Jaehyun menyerngit kala mendengar samar-samar suara berisik dari luar kamarnya. Bersamaan dengan beberapa alat-alat yang terdengar beradu tak sinkron.

"Lalu bagaimana? Seharusnya jika sudah tau tidak ada slot yang tersisa, kau harusnya mencari tempat lain. Aku tidak mengerti mengapa hal seperti ini saja, tidak ada yang betul dikerjakan."

"Saya minta maaf atas kecerobohan ini, Samonim. Tetapi untuk reservasi di beberapa restoran dekat lokasi nanti, sudah full booked semua."

Jaehyun semakin mengerjapkan mata kala suara gaduh semakin terdengar jelas. Keningnya tentu berkerut kala suara laki-laki yang menyahuti ucapan istrinya. Matanya melirik pada jarum jam yang kini tengah berdiam pada angka 2 siang.

Ia beranjak perlahan, menuju kamar mandi untuk sekedar membersihkan diri sebelum akhirnya keluar kamar.

"Tidak perlu di dekat lokasi fashion week nanti. Kamu bisa mencari juga di sekitaran kantor atau dimanapun. Saya sudah bilang padamu untuk mencarinya di sekitar Pulau Jeju juga, bukan?"

"Benar, Samonim."

Langkah Jaehyun berhenti ketika mendapati GoEun tengah sibuk memasak sesuatu. Dan justru membiarkan ponselnya tergeletak di atas meja dengan loudspeaker yang menyala kencang.

"Kirimkan pada saya jika semua sudah konfirmasi." Titah GoEun tanpa menyadari kehadiran Jaehyun yang kini berjalan dari arah punggungnya.

"Baik, Samonim. Akan saya cari terlebih dulu sebelum di konfirmasi."

"Lakukan secepatnya. Kapan bisa di konfirma –Astaga!" Mata GoEun membelalak kala Jaehyun memeluk pinggangnya dan bersandar manja di pundaknya.

"Apa yang kamu lakukan?" bisik Jaehyun. Sungguh tubuh GoEun merinding kala nafas Jaehyun menyentuh kulitnya.

Mata GoEun mengerjap. Ia berdeham, "Park Dae Shimssi, lanjutkan diskusi ini dengan Eunjissi. Dan kabari besok siang di ruangan saya."

"Kamu tidak menjawab pertanyaanku," ujar Jaehyun lalu mengecup leher GoEun.

Demi Tuhan. Kedua kaki penopang tubuh Han GoEun rasanya sudah melemas dan akan segera jatuh sekarang juga. Jantungnya pun tidak mau bekeja sama.

"Baik. Maaf mengganggu waktu liburmu, Samonim."

GoEun bergerak, melepaskan diri dari pelukan Jaehyun yang begitu memabukkan. Mengambil ponsel dan segera mematikan sambungan telepon itu. Tatapan beralih pada Jaehyun yang menatapnya polos seperti tak melakukan kesalahan apapun.

"Duduk disini, aku harus menyiapkan makan siang." Titah GoEun. Menggeser tubuh Jaehyun dan mematikan api kompor kala soup samgyetang telah matang.

Married with my idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang