8

61 65 4
                                    

Mengingat bukan untuk diingat
:-)

Tepat pukul 15:00, gerbang SMK Peribumi dibuka lebar. Semua siswa siswi berhamburan keluar sekolah, namun tidak dengan Cheara. Ia kini tengah berkutat dengan buku besarnya, ngejurnal lahh! apa lagi yang anak akuntansi lakukan selain ngejurnal? Intinya tidak jauh lah dari kata Debit dan Kredit.

"Che, entar aja di rumah," ucap Andin sambil memasukan buku-buku ke dalam tasnya.

"Nggak ndin, ini tuh rudet bin krudet banget, " jawab Cheara tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

"Ke rumah gwe aja, entar dibantuin sama kakak gwe," Saran Andin, karena kakaknya mahasiswa perbankan. Enaknya punya kakak baik pengertian, yah aing kakak lucnut mah iya.

"Gwe juga maunya gitu, sejam lagi gwe harus kerja ndin," Jawab Cheara masih fokus dengan kegiatannya.

"Ahhh ... Bangsatt ini kenapa gak Balance balance sihh?" umpat Cheara kesal.

Tangan kanannya menggaruk kepalanya kesal, otaknya sudah tidak mau berkerja lagi. Padahal beberapa menit yang lalu materi yang dijelaskan oleh gurunya masih sangat dan masih dipahami oleh otaknya, namun sepertinya perlahan menghilang .... Karena didetik ia bilang paham dan didetik selanjutnya kata paham itu tidak lagi berati.

"Coba cek dari atas lagi, siapa tau ada yang salah. Tuh, lihat hasilnya harus sama kayak dipapan tulis, kalau gak sama salah!" ucap Andin menunjuk tulisan di papan tulis.

Andin meringis kecil setelah melihat wajah tertekan Cheara, tubuhnya berdiri dari kursi di samping Cheara. "Yakin, gwe duluan?" tanya Andin kembali memastikan.

Cheara mengangguk tanpa melihat Andin yang beranjak, "Anjirr, gwe harus periksa berapa kali lagi? Ini tuh udah bener menurut gwe, gurunya aja kali yang salah," Cheara terus bergerutu dan menyalahkan gurunya.

Dari kejauhan terdengar suara gelak tawa candaan yang Cheara pastikan itu adalah milik 5 Cecunguk pembuat onar sekolah

"Ah babi, ganggu aja sih merekaa" Gerutu Cheara yang mendengar tawa dari merekaa

"Cheara sayanggg yuhuu... "Suara kriss menggema di kelas Cheara

"Oppa Bima datangggg" Ini lagi cecunguk Bima otaknya udah kecuci dan kerebusss

"Kuyy balikk" Riski manarik narik rambut Cheara pelan

"Diem kii, lagian tuh rambut belun dicuci udah seminggu" Ucap Cheara agar Riski berhenti memainkan rambut Cheara, namun nihill ia malah semakin gencar dan mengepang rambutnya

"Biarainn, betah gwe pegang rambut loe" Jawabnya ngeyel

"Pulangg" Ajak Galang menutup Buku besar milik Cheara

"Bentar nanggung ini, gak Balance Balance lagi"

"Pantang pulang sebelem Balance" Imbuh Vendi yang sedari tadi diam

"Motto yang cocok buat lou, che" Tambah kriss mengeluarkan gitar dari tas gitarnya

"Ahh berisik Kriss, gwe gak bisa konsennn" Rengek Cheara karena udah pasti kriss akan mengeluarkan sebuah lirik dari mulutnya

"Gak jadi log in ah, mau bantuin Adek gwe duluuu" Vendi duduk disamping Cheara dan meletakan Hpnya

"Heh kutu Game, mentang mentang ranking satu dikelas jangan sok sokan pinter soal akuntansi loee" Ceramah galang

"Siapa tau gwe bisa, kan gwe itu murid Limited Edition" Vendi berbangga diri

"Kriss, gwe nyanyi Koko bop dan loe main gitarnya" Tuhh kann mereka udah start, si Bima lagi ikut2 tann

BALANCE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang