'Dimana sesuatu yang baru itu ada,maka disitulah seseorang akan tertarik dengan sesutu baru itu'
-Delan
------------------------------"Siva, gwe pergi dulu ya. Entar sore gwe kesini lagi" Ucap Cheara meminta izin
"Okey, ehh.. Itu hidung loe mimisan" Cheara yang mendengar ucapan Siva segera mengenadadahkan kepalanya keatas
"Makannya loe jangan terlalu capek deh, loe juga harus mementingin kesehatan loe" Omel Siva sambil membantu Cheara membersihkan darah
"Udah lahh, gwe duluan" Ucap Cheara segera berlalu
"Gwe santet lama lama" Siva mendomel pelan sambil mengambil Hpnya di saku baju kerjanya
"Hallo, gimana sih? Kamu mau diem aja liat dia menderita?" Ucap Siva pada seseorang disebrang Telephone
"........."
"Terrserah deh, aku capek nasehatin kamu" Siva sempat kesal dengan seseorang tersebut, dan segera mematikan telephone sepihak
------
Sesorang sekarang tengah memarkirkan motor sportnya di depan rumah yang megah
Ia segera memasuki rumahnya tanpa mengucapkan salam, dan segera memasuki kamarnya
'Tok.. Tok.. '
Seseorang wanita paruh baya mengetuk pintu dan tak lama kemudian seseorang pemilik kamar keluar
"Delan, udah makan nak?" Tanya Mariska ibu dari Delan
"Yokk turun dulu, udah lama kita nggak sarapan bareng. Papah udah nungguin di bawah"
"Iya mah" Jawab Delan
Suara sepatu dilantai terdengar ditelinga Rudy papah dari seorang Delan, sehingga membuatnya menghentikan aktivitas meminum kopinya dan segera melihat kedatangan anaknya beserta istrinya
"Heyy, apa kabar tuan Delan? Gimana dengan Yayasan? Aman?" Tanya Rudy sambil sesekali menahan tawa yang sedari tadi ditahannya
"Papah.." Ucap Mariska memelototinya
"Ayok Delan, sarapan dulu" Ucap Mariska mencoba mencairkan anaknya yang dingin ini, entah keturunan dari siapa pikirnya
"Ketikung ya lann?" Tanya Rudy jail
"Apa gak diterima?" Tanya Rudy lagi
"Kurang gesit sih kamunya" Ucap Rudy sambil memakan roti bakar yang sudah tersaji
"Papah apaan sih" Jawab Delan segera pergi dari ruang makan
Kalau kelamaan bersama Papahnya itu, sudah dipastikan Delan akan habis diledek terus sama Papahnya itu. Emang gak ada prihatin prihatinnya melihat anaknya galon gitu
"Anak kamu tuh mah" Ucap Rudy melihat kelakuan Delan
"Lahh, anak kamu juga" Jawab Mariska gak mau kalah
"Iya anak kita, tapi kelakuannya entah dapet dari mana" Jawab Rudy singkat
"Lah mana aku tau, lagian papah sih udah tau lihat anak lagi galau malah di jailin teruss" Mariska tak mau kalah, dan sebal melihat tingkah suaminya itu yang kebanyakan bercanda dari pada serius
Iya kebanyakan bercanda, dan Mariska juga sama tetapi mengapa menghasilkan sebuah karya yang dingin seperti Delan? Allah maha besar
"Bucinnya turun dari kamu semua tuh Pah" Ucap Mariska mengingat anaknya seperti itu hanya gara gara cinta
-----------
KAMU SEDANG MEMBACA
BALANCE ✔️
Teen FictionBALANCE, Tidak Cheara sangka ternyata bukan hanya rumus akuntansi dasar yang pada akhirnya harus balance. Namun kehidupan, peraturan, hubungan, dan segala hal juga harus BALANCE. "Ini kita gak bisa kaya kolom debit dan kredit yang bersama-sama dalam...