'Apapun jika di lakukan dengan tergesa-gesa, hasilnya tidak akan memuaskan'
__________
Dengar, kata orang lain ngapain perempuan sekolah tinggi-tinggi toh ujungnya masuk dapur. Pernah dengar kalimat itu bukan? Sungguh, manusia yang ngomong kayak gitu adalah jenis manusia julid yang haus dan kurang akan pendidikan.
Iya benar, perempuan pada akhirnya akan berakhir di dapur. Bukan hanya perempuan, bahkan laki-laki pun akan ke dapur kalau mereka lapar. Tidak mungkin kan masak di kamar? Kalaupun ada pasti orang yang tengah makan.
Menurut kalian ada berapa sih jenis siswa? Yang pertama siswa pintar, yang kedua siswa biasa saja, dan ketiga siswa badung alias berandalan... Seperti Cheara Dkk yang kini milih merayakan kelulusan dengan konvoi, padahal guru-guru melarang keras itu. Namun Galang dan teman-temannya tidak akan mengiyakan ucapan bu pertiwi.
"Kita Lulussssssss......" Teriak Cheara dan teman-teman nya lebih tepatnya gabungan dengan Siswa STM lainnya, termasuk ada Delan juga di sana.
Seragam putih abu-abu mereka sudah tidak lagi polos, mereka sudah mencoret-coret nya dengan berbagi warna dari pilok.
Sinar matahari sudah tidak lagi menyinari bumi, bahkan mentari kini sudah mulai terbenam sehingga menciptakan efek jingga yang begitu indah karena di lihat di sebuah bukit gundul. Mata mereka memandang ke arah langit Cakrawala, seolah ada sihir yang membungkam mereka setelah suara adzan berkumandang.
"Lang..."Panggil Cheara setelah komat berakhir, lelaki yang di sebelahnya menengok. "Jadi kuliah di Inggris?" Tanya Cheara dan di angguki oleh Galang.
"Gara-gara si Rasya gwe harus ngikutin kuliah di Bandung" Kriss mengutarakan niatnya untuk memberi tahu teman-temannya bahwa ia juga tidak bisa kuliah di Jakarta.
Cheara terkekeh heran karena mendengar ucapan Kriss, "Btw gimana si Raysa? Udah tunangan?" Tanya Cheara yang langsung di pandang horor oleh teman-temannya.
"Jangan bilang loe belum move on?" Tanya Bima sambil menggelengkan kepalanya.
Cheara hanya diam menanggapinya, ia juga bingung dengan perasaannya sendiri apa lagi teman-temannya? Ah rasanya lebih baik tidak memiliki hubungan serius dengan lelaki.
"Padahal pas itu si Rasya berharap banget loe dateng" Kriss memberi tahu bahwa Rasya menunggu kehadiran Cheara di acaranya.
Cheara melirik ke arah Kriss dan di angguki mantap oleh lelaki itu, Cheara menghela nafasnya kasar. Tidak perduli lagi dengan yang namanya Rasya, di tambah lagi ketidak jelasan Rasya. Kalau boleh sungguh Cheara benci Raysa, karena tidak memberikan kejelasan dan memilih bertunangan dengan Kinan.
"Cowok tolol juga pasti gak bakal mau dateng, kriss. Lihat lelaki yang loe sayang malah bertunangan dengan perempuan lain?" Cheara mengalihkan pandangannya pada beberapa enam lelaki yang menjauh karena akan merokok.
"Masih sayang sama Rasya?" Tanya Delan yang langsung di sadari oleh semuaya bahwa ada Delan di kelompok nya, dan mereka malah membahasa Rasya. Dan sialnya, Cheara juga baru menyadari itu.
Cheara menatap lurus pada lelaki yang ada di hadapannya, detik itu juga ia langsung menggelengkan kepalanya kuat dan ada binaran bahagia di wajah Delan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BALANCE ✔️
Teen FictionBALANCE, Tidak Cheara sangka ternyata bukan hanya rumus akuntansi dasar yang pada akhirnya harus balance. Namun kehidupan, peraturan, hubungan, dan segala hal juga harus BALANCE. "Ini kita gak bisa kaya kolom debit dan kredit yang bersama-sama dalam...