25. √

3 1 0
                                    

'Kembalinya bukan untuk di maafkan'

Cheara memasuki kamarnya cepat, kemudian membuka lemarinya untuk mengeluarkan isi pakaiannya. Matanya memandang pantulan tubuhnya di hadapan cermin besar, melempar baju yang sekiranya tidak cocok di tubuhnya. Kemudian mengambil lagi yang lain, membandingkan lagi... Melemparnya lagi karena merasa tidak cocok.

"Pliss... Ini udah telat!" makinya merasa sedang dikejar-kejar waktu setelah mendapat kabar kalau lelaki yang tadi siang sempat mencarinya kini sedang perjalanan kerumahnya.

Setelah dua tahun lamanya tidak bertemu dan keduanya hanya saling tatap melalui via Video call, dan sekarang lelaki itu sudah ada di Indonesia tanpa mengabarinya terlebih dahulu.

Cheara kembali membongkar isi lemarinya, mencari pakaian yang menurutnya cocok.

"Kakak ipar......." teriak Cheara setelah membuka pintu.

Perempuan yang baru diambang pintu langsung menatap kaget kepada Cheara yang kini tengah berjalan turun dari tangga dengan cepat, Abi sebagai kakaknya hanya menggeleng kuat merasa aneh kenapa ia memiliki adik seperti Cheara. Sedangkan Siva yang dipanggil kakak ipar langsung mendekati Cheara.

"Kenapa?" tanyanya yang langsung melepaskan slang bag nya ke atas sofa.

Cheara masih mengatur nafasnya pelan, kemudian menarik tangan Siva untuk mengikuti nya ke kamar.

"Ka, di luar ada ka suho gantengnya Dinda," ucap Dinda membuat Cheara membulatkan matanya kemudian berjalan cepat menarik Siva.

Sesampainya di kamar, Siva dikagetkan dengan keadaan kamar calon adik iparnya. Berantakan, seperti penampungan sampah. Limbah pemandangan.

"Gwe gak punya baju... Tolong cariin yang menurut loe cocok dong, gwe mau make up dulu,"

Siva menatap nyalang ke arah Cheara yang kini sudah duduk dihadapan meja rias, telunjuknya menunjuk pakaian Cheara yang berserakan.

"Ini yang loe maksud gak punya baju?" tanya Siva yang tidak diindahkan oleh Cheara, "Terus loe pikir ini kain kafan?"

Perempuan ... Namanya juga perempuan, punya baju segudang pun kalau mau pergi jalan pasti bilang gwe gak punya baju bagus.

"Plis deh kakak ipar... Gwe belum mau didandanin seperti pocong."

Tidak pernah Cheara pikir sama sekali ternyata perempuan yang akan menjadi istri dari kakak nya adalah teman seperjuangannya dalam pekerjaan dulu ... Siva, rasanya seperti mimpi jika perempuan itu akan menjadi kakak iparnya.

___________

Nuansa restoran yang sedikit ramai karena malam ini merupakan malam minggu, hari di mana para pemuda pemudi merajut asmara di malam itu. Kalau untuk pasangan suami istri sudah bukan malam minggu lagi hari yang ditunggu, malam Jum'at. Ya... Meskipun tidak perlu menunggu malam Jum'at juga sih, ayyss- malah kelayapan ke malam Jum'at.

Kelap-kelip lampu warna-warni yang berubah-ubah terlihat indah dan terkadang memusingkan mata apabila kelamaan melihatnya. Lampu kelap-kelip tergantung indah di setiap pojok dan dinding restoran, ditambah suara gemericik air hujan yang sangat terdengar di telinga kedua pasangan manusia tersebut.

Keduanya saling memandang, dan kemudian saling melemparkan senyuman karena merasa kikuk.

"Bentar, aku cari payung dulu," ujar Delan yang sekarang sudah akan beranjak dari tempatnya

BALANCE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang