'saat debit dan kredit muncul, saat itu juga semua harus balance'
________
Senang? Kecewa? Keduanya dirasakan oleh Cheara, Cheara sangat senang saat dia kembali namun Cheara juga kecewa. Kenapa ia baru sekarang? Kemana saja ia dari dulu?
Dengan malas, cheara membuka pelan kedua matanya. Kalau saja ia mempunyai pembantu seperti dulu saat ia hidup enak, tidak mungkin Cheara harus bangun sepagi ini hanya untuk menyiapkan sarapan.
"Apa mereka tidak ingin melihat anaknya? Dan apa dia tidak ingin melihat adek-adeknya?" tanya Cheara sendiri
"Ah bodo amat, gak usah dipikirin!" Perintah Cheara pada dirinya sendiri dengan tangan cekatan merapihkan peralatan dapur.
Cheara meletakan dua piring nasi goreng di atas meja, dan tidak lupa meletakan uang 20 ribu untuk adek-adeknya. Barangkali mereka ingin jajan?
Cheara segera menggapai tas kecilnya dan langsung pergi meninggalkan rumah kecilnya itu.
Langkah kaki Cheara langsung memasuki pintu cave lapasta, berhubung hari ini Minggu jadi ia akan bekerja full day. Lumayan buat nambah nambah
"Yuhu ..." teriak Cheara menyapa penghuni cave yang masih sepi, karena jam masih menunjukkan pukul 7 pagi.
"Berisik loe orang hutan," Celetuk seseorang dimeja kasir.
"Eh, eh ada pak boss." Cengir Cheara yang kemudian melangkah mendekati meja di mana pria yang ia panggil pak boss.
"Udah sarapan belum?" Tanya kevin selaku bossnya perhatian.
Kepala Cheara menggeleng pelan yang memang pada dasarnya ia langsung bergegas pergi kerja dan melewatkan sarapan paginya.
"Sarapan dulu sono! Terus nanti loe ikut gua," ucapnya dengan mata masih fokus pada buku pengeluaran di tangannya.
"Ke montel!" Celetuknya membuat kedua bola mata Cheara membulat sedikit.
"Jangan boss, saya masih suci dari debu," jawab Cheara dengan memasang muka kagetnya yang dibuat buat.
'ceklekk'
Seseorang membuka pintu cave, dengan gerakan refleks mata Cheara bergerak ke arah pintu. Ia pikir pelanggan mana yang sepagi ini sudah memasuki cave, dan ternyata seseorang yang semalam memenuhi otaknya kini tengah berjalan ke arahnya. Lelaki itu!
"Untung aya sia," ucap pak Kevin antusias lalu melangkahkan kakinya dan segera merangkul sayang laki-laki tersebut.
"Cheara, kesini atuh," ucap pak Kevin.
Merasa namanya terpanggil Cheara langsung tersadar, kakinya melangkah ke arah ke duanya. Rasanya sedikit mati rasa, tidak terlalu mati tapi berasa mati.
"Iya pak boss?" tanya Cheara tanpa menggubris keberadaan seseorang disebelah pak Kevin.
"Kamu hari ini libur, temenin Delan jalan-jalan ya," mendengar perintah kevin, Cheara tidak bisa menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BALANCE ✔️
Teen FictionBALANCE, Tidak Cheara sangka ternyata bukan hanya rumus akuntansi dasar yang pada akhirnya harus balance. Namun kehidupan, peraturan, hubungan, dan segala hal juga harus BALANCE. "Ini kita gak bisa kaya kolom debit dan kredit yang bersama-sama dalam...