Bagian 05

53.1K 4.8K 75
                                    


Bagian 05

•°•°•

Morana tidak pernah menyangka kalau kedekatannya dengan Ressa dipinggir lapangan kemarin menjadi topik hangat hari ini, bahkan beberapa teman kelasnya menatapnya dengan penasaran, membuat gadis itu sangat tidak nyaman dengan keadaan saat ini.

Ternyata, selain agar tetap aman dari musuh kakaknya, ia juga harus tetap aman dari para penggemar Ressa, yang bahkan ia sendiri belum tau seberapa banyak dan seberat apa kendala yang akan ia hadapi kedepannya.

"Parah sih. Gue nggak yakin lo bakalan aman kedepannya." Kata Vian prihatin. Pria itu menatap iba pada Morana yang duduk menyandarkan kepalanya di atas meja.

"Jangan nakut-nakutin." Kesal Gladis.

"Gue nggak bermaksud. Tapi ini fakta! Selain Bang Elang dan Bang Arthur, Bang Ressa sama yang lainnya punya banyak fans. Belum lagi mereka itu fanatik banget. Mungkin fans nggak terlalu ya, tapi musuh mereka dimana-mana," Jelas Vian, "Lo hati-hati aja. Kita nggak tau seberapa banyak yang ngincar lo diluar sana." Pesan Vian.

"Na, jangan keluar sendiri tanpa pengawasan. Foto lo udah tersebar dan jadi perbincangan." Kata Gladis.

Morana hanya menghela napas pelan, ia mengangguk. Berterimakasih pada dua orang itu, ia hanya perlu menjadi Morana yang sebelumnya, ada tapi tidak terlihat. Ya, hanya itu.

"Arghh! Sial! Gue kalah lagi!!" Amuk Visha didalam toilet. Ia melempar kesal ponselnya hingga retak.

Kedua sahabatnya hanya berdiri memandang Visha yang sedang mengeluarkan kemarahannya.

"Anj*ng! Gue nggak bisa kayak gini terus." Imbuhnya hampir putus asa.

"Dari awal lo emang salah, Vi." Kata Alana santai.

"Harusnya, lo deketin orang yang lo suka. Bukan sahabatnya, sekarang lo sendiri yang terjebak permainan lo sendiri." Imbuh Cassandra.

Visha, dari awal gadis populer itu memang tidak memiliki rasa pada Elang, ia mendekati pria itu hanya agar bisa berdekatan dengan Ressa, pria yang ia incar saat MOS. Mendekati Elang dan mencari tau apa saja yang Ressa sukai, sekaligus berusaha dekat dengan pria itu.

Namun mendekati Ressa tidaklah mudah. Dan akhirnya, ia terjebak dengan Elang. Poin plusnya, ia menjadi terkenal dan banyak penggemar dimana-mana.

Ketika ada perempuan lain yang mendekati Ressa, Visha akan turun tangan, membuat gadis itu menjauh. Tentu mereka menggunakan cara aman dan bermain cantik.

Hanya satu yang belum bisa Visha singkirkan, Aulia —si ratu bully disekolah itu. Ia tidak bisa menekan pergerakan mereka, alhasil, dia memantau dari jauh.

"Gue nggak mau tau, kita pakai cara yang dulu-dulu. Singkirin dia, gue nggak suka ada hama," Ujarnya tajam, "Cukup Aulia, gue nggak mau ada batu lagi yang halangi jalan gue." Imbuhnya.

"Gue ngikut aja. Asal kita tetap aman." Kata Cassandra. Ia tidak ingin membuat hubungannya dengan Arthur renggang hanya karena masalah ini. Tidak mudah untuk sampai ditahap ini, mendapatkan Arthur membuat Cassandra seperti sedang bermimpi.

"Gue nggak yakin ini mudah, tapi gue berusaha bantu." Ujar Alana tersenyum menepuk pundak Visha. Walaupun ia tau, semua yang dilakukan adalah salah, tapi demi kebahagiaan Visha, dia akan melakukan itu.

Alana tau bagaimana kehidupan gadis itu, menyaksikan bagaimana kerasnya kehidupan Visha, dipandang sebelah mata oleh keluarganya sendiri. Visha hanya ingin bahagia. Dan Alana berusaha mendapatkan kebahagiaan itu untuk Visha.

MORANA DUVESSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang