Dua puluh

291 29 7
                                    

Sebelumnya jangan lupa follow Instagram:

@sptiana_22
@Rvno.anggra
@Septiaputri_w
@Mhsaptr_w
@Ftma_ama
@Aprliastfni
@Ranggantengtitik
@wattpadkuu

Happy Reading!

Sedari tadi kedua lelaki yang masih memakai seragam basket itu terus memperhatikan temannya yang sedang uring-uringan. Berjalan ke sana kemari bak setrikaan, sambil terus mengoceh.

"Ini semua tuh gara-gara lo tau gak?!" ujar Revan yang sedari tadi terus menyalahkan Rangga.

"Lo bisa diem gak sih, udah kaya orang gila tau gak" cibir Bagas yang jengah sendiri melihat tingkah sahabatnya itu.

"Lo kenapa sih, pake ngomong gitu segala? Septi jadi marah kan sama gue" ya, setelah insiden botol minum tadi, Septi memang marah kepada Revan.

"Maap atuh, gue kan gak tau kalo Septi nanggepin nya serius" ucap Rangga sedikit merasa bersalah.

"Argh... terus sekarang gue harus gimana?!" tanya Revan sambil mengacak rambutnya frustasi. Untung saja di kelas ini hanya ada mereka bertiga, karena murid yang lain sedang istirahat di kantin.

Revan takut Septi marah besar, dan tidak memaafkannya, apalagi sampai menjauhinya. Ah, memikirkannya saja Revan tidak bisa.

"Ya lo minta maaf lah" saran Bagas.

"Kalo gak di maafin?"

"Ya minta maaf aja dulu, urusan di maafin atau enggaknya itu urusan belakangan" ucap Bagas, membuat Revan terdiam.

Beberapa saat kemudian, ia melenggang pergi tanpa bicara apapun lagi. Membuat Bagas dan Rangga saling pandang bingung.

"Kemana tuh bucin?" tanya Bagas membuat Rangga menggelengkan kepalanya tak tahu.

"Gue heran deh, Revan keliatan takut banget Septi marah, padahal kan bukan siapa-siapa" kata Rangga.

"Biarin lah, kapan lagi coba kita liat Revan ngejar-ngejar cewek. Kan biasanya cewek yang ngejar-ngejar dia"

Rangga mengangguk. "Ikutin Gas" ucap Rangga lalu berlari diikuti Bagas.

***

Sesampainya di tempat yang dituju Revan, yaitu kelas Septi. Ia langsung memasuki kelas dengan langkah santai diikuti Bagas dan Rangga dibelakangnya.

Terlihat Septi sedang fokus ke layar ponselnya sambil menunduk. Dengan langkah santainya, Revan berjalan menghampiri Septi, lalu duduk disebelah gadis itu. Tanpa menghiraukan tatapan siswa yang ada di kelas itu.

Septi yang menyadari kehadiran seseorang pun mendongak. Hingga ia bertatapan dengan Revan yang sedang tersenyum menyebalkan Dimata Septi.

"Sep?" panggil Revan pelan.

"Hm" Septi hanya bergumam menjawabnya. Lalu ia mengalihkan kembali tatapannya ke layar ponselnya.

"Gue mau ngomong,"

"Hm,"

"Soal tadi, gue minta maaf,"

"Hm" lagi-lagi Septi hanya bergumam. Tanpa mengalihkan tatapannya, membuat Revan kesal. Lalu ia merebut ponsel membuat si empunya menoleh dengan tatapan tajamnya.

Revano (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang