Taste of Love

162 18 3
                                    




Entah bunga apa yang selalu datang dan menghinggap di dalam hati, seperti wangi bunga persik bercampur dengan aroma musim semi. Rasa bahagia melihat bunga-bunga indah namun tak nampak karena terlalu lama terkurung dalam rasa sendiri. Cinta? Kasih sayang? Apa itu?


Changkyun menoleh ke arah Jeongyeon.

"Menurutmu, apa itu cinta?"

Lagi-lagi Jeongyeon hanya terdiam tanpa suara. Ia sendiri tidak tahu sebenarnya apa itu konsep cinta. Dicintai dan mencintai bagi Jeongyeon adalah hal mustahil kecuali dengan Ryujin, keponakannya. Ia sama sekali buta akan apa itu konsep cinta untuk diri sendiri.

"Cinta sama dengan membuang waktu." jawab Jeongyeon singkat.

Changkyun sedikit terkejut dengan jawaban Jeongyeon kali ini. Ia tidak menyangka bahwa Jeongyeon akan menjawab demikian.

"Menurutmu begitu?" tanya Changkyun penasaran.

Jeongyeon mengangguk, "Lalu, apa itu Cinta untukmu?" tanya Jeongyeon penasaran.

Changkyun tersenyum karena tidak menyangka akan dapat pertanyaan seperti itu, "Cinta.. mmm.. Menurutku bukan hanya cinta dari orang lain. Maksudnya berhubungan dengan seseorang itu baik sebenarnya, tapi sebelum kamu mengenal cinta dari orang, kenali cinta pada diri sendiri. Bukan soal yang berlebih, tapi kalau kau tidak mengenal cinta pada diri sendiri, akan sulit untuk jatuh cinta pada orang lain." jelas Changkyun.

Jeongyeon menerawang langit-langit malam Seoul.

Cinta? Kenapa rumit? Batin Jeongyeon bergejolak karena tidak mengenal cinta.

"Sebenarnya kalau terus membicarakan cinta kau akan lelah.." ucap Changkyun, "Kau harus menikmati waktumu sendiri, mengenal dunia lebih dalam dan menikmatinya. Setiap detik untuk diri sendiri itu berharga. Kalau kau terus menjaga jarak dengan dunia luar, kau akan terus terkurung disangkar yang sama tanpa pernah terbang bebas mengenal dunia dan bertemu dengan banyak orang." jelasnya.

"Wah, pelajaran baru. Terima kasih." ucap Jeongyeon sambil tersenyum.

YATUHAN, serangan mendadak! ucap Changkyun dalam hati.

Malam itu mereka lalui dengan berbicara ringan sambil menikmati indahnya malam Seoul. Jeongyeon jarang menikmati malam Seoul karena terlalu sibuk dengan dunianya. Rasa ringan kini ia rasakan dan juga ada rasa bahagia yang belum pernah ia rasakan bersama orang lain kecuali Ryujin.

******

Pagi itu Jeongyeon seperti biasa menghabiskan waktu untuk sarapan dan juga minum teh. Tidak ada kegiatan special di hari libur. Lagi dan lagi, hanyak berdiam diri.

Knock! Knock! Knock!

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Jeongyeon. Jeongyeon bergegas menghampiri pintu dan membukanya!

"Surprise!"

Disana ada Changkyun dan teman-teman Monsta X nya. Ia berdiri lalu memperlihatkan 2 kantong plastik besar berisi daging, masih ada 2 kantong lagi dipegang Hyungwon. Sementara yang lain memegang kantong plastik berisi camilan dan cola.

Jeongyeon berdiri terkejut disana, "a-apa ini..?"

"Changkyun bilang kau ingin mengadakan pesta barbecue tapi bingung harus bagaimana, kami datang! Oh, aku kenal Nayeon, aku memberitahu Nayeon agar teman-temanmu juga datang." ucap Kihyun.

Changkyun hanya tersenyum jahil sambil melirik ke arah Jeongyeon.

"Ah.." Jeongyeon masih terpaku terkejut , "Oh, ayo masuk!" Jeongyeon mempersilahkan masuk keenam pria itu.

Belum pintu ditutup, terdengar suara teriakan, "JEONGYEON-AH!" suara itu begitu terdengar tidak asing.

"Oh?" Jeongyeon masih menatap mobil itu. Ada 2 mobil.

Ternyata itu Nayeon, Momo, Sana, Jihyo, Mina, Dahyun, Chaeyoung, dan Tzuyu. Mereka juga datang membawa perlengkapan untuk barbecue hari ini.

"Kami masuk!!"

Belum dipersilahkan masuk, delapan gadis itu langsung masuk ke rumah tanpa dipersilahkan tuan pemiliknya.

Kini rumah Jeongyeon terasa ramai.

Disana semua orang berkumpul, Jeongyeon hanya duduk dan menyaksikan kegembiraan itu. Ia tersenyum bahagia disana menyaksikan semua orang tertawa dan berbincang.

Tanpa Jeongyeon sadari, Changkyun sedang menatap ke arahnya.

Aku tahu ini yang kau butuhkan. Kehangatan diantara banyak orang. Kau terlihat seperti itik kecil yang ditinggal semua orang karena berbeda, ketika kau tunbuh menjadi angsa, kau hanya terperangkap sendiri disana, di kolam itu. Mencemaskan kejadian yang belum terjadi, bukan? Rasanya aneh, untuk pertama kalinya aku merasakan kehangatan seorang perempuan. Kau dingin, tapi kini aku merasa kau sangat hangat.

Ketika Jeongyeon sadar sedang diperhatikan, ia melirik kearah Changkyun lalu tersenyum.

Lagi-lagi serangan itu sungguh mendadak membuat hati berdebar-debar dan tidak karuan. Berharap itu hanya mimpi tapi itu nyata adanya.

"Jeongyeon! Ayo sini, dagingnya matang!"

Jeongyeon menghampiri Jooheon. Sudah lama ia tidak melihat kebersamaan Jooheon dan Sana karena mereka putus saat SMA dulu.

"Oh iya, ayo main truth or dare. Aku rasa akan mengasyikan." ucap Jihyo.

"Apa Monsta X tidak ada jadwal hari ini?" tanya Nayeon.

Minhyuk menggeleng, "Hari ini jadwal kami kosong. Karena itu kami bisa kesini dan bermain bersama kalian semua."

Ini adalah sebuah awalan kisah cerita dari kehidupan Jeongyeon yang baru. Bersama mereka yang mencintai Jeongyeon sepenuh hati dengan Changkyun diantaranya. Apa lagi yang dibutuhkan? Semua selalu tersedia. Cinta, kasih sayang, perhatian. Tapi, apa ada rahasia dibalik kenapa Changkyun tiba-tiba mendekati Jeongyeon setelah sekian lama mereka tidak bertemu? Ini sungguh aneh dan tiba-tiba karena tidak ada yang mengetahui alasannya. Apa ia tulus atau berpura-pura karena tidak ada yang tahu.

Tuhan, jangan biarkan waktu ini berlalu begitu cepat. Kebahagiaan ini baru aku rasakan sebentar saja. Semoga semua orang akan tetap bahagia seperti ini dan juga diberkati selalu. Amin.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang