Unstable Heart

231 40 9
                                    

Handphone Jeongyeon bergetar saat ia sedang berjalan menyusuri lorong kantor.

Message from +82xxxxxxxx

Message:
Jeongyeon-ssi, ini Changkyun. Aku hanya berniat untuk mengirim sekali pesan.

Mata Jeongyeon membulat. Lalu ia terdiam sejenak dan berpikir..

Apa ini yang disebut 'setengah apel manis dan setengahnya lagi asam'?

Jeongyeon menaikkan ujung bibir kanannya dan membalas pesan itu.

To: +82xxxxx

Ah.. ok! Ngomong-ngomong, apa lusa ini kamu ada waktu luang? Maksudku apa ada jadwal?

Di tempat lain.

———————

From: Jeongyeon.

Ah.. ok! Ngomong-ngomong, apa lusa ini kamu ada waktu luang? Maksudku apa ada jadwal?

Changkyun yang sedang minum tiba-tiba tersedak. Ia membulatkan matanya tidak percaya.

"Hyung!" Mingyu terkejut karena melihat Changkyun. "Hyung tidak apa-apa?" tanya Mingyu penasaran.

"Ya.. ya.. aku cuma kaget." Changkyun membersihkan mulutnya menggunakan tissue. Ia membaca ulang pesan Jeongyeon.

To: Jeongyeon

Ah, aku lusa kosong. Mungkin pagi jam 8 sampai jam 10 ada di studio. Sisanya aku free, kenapa?

Changkyun harap-harap cemas karena ia tahu, jarang-jarang seseorang macam Jeongyeon bertanya seperti ini.

From: Jeongyeon

Oh! Lusa itu ulang tahun anak kakakku. Kebetulan aku mau mengadakan makan-makan di rumah. Jadi, mau datang? Kalau mau, akan aku kirim lokasinya lusa.

Mata Changkyun berbinar, berbarengan dengan datangnya Hoshi.

"Hoi. Kelihatannya sedang ada yang senang. Ada apa nih?" tanya Hoshi sambil menyeruput minuman milik Changkyun.

Changkyun melihat Hoshi dan tersenyum, "Kau tau Jeongyeon, kan?" tanya Changkyun.

Hoshi mengangguk.

"Lusa, aku akan datang kerumahnya." lanjut Changkyun.

Hoshi yang mendengar itu langsung tersedak, "Yoo Jeongyeon??? YOO JEONGYEON YANG ITU???? YANG WANITA KARIR MUDA DAN CANTIK??? PRIMADONNA DI SEKOLAH DAN KAMPUS???? Astaga..." Hoshi terdiam tidak percaya setengah terkejut.

Mingyu pun terkejut.

"Maaf Mingyu, kali ini aku yang harus maju duluan." ucap Changkyun.

———— Park Jimin's office ————

Jimin duduk sendirian di kantornya. Ia memainkan pulpennya pertanda ia sedang merencanakan sesuatu.

"Pak Kim, bisa keruangan saya sebentar?"

"Baik, tuan."

Jimin menunggu asistennya dengan sedikit cemas dan juga khawatir.

Asisten Kim masuk melangkah ke dalam ruangan Jimin.

"Ada yang bisa dibantu, tuan Park?" tanya sang asisten.

"Lusa adalah ulang tahun Ryujin, anaknya nona Yoo. Tolong belikan hadiah yang paling bagus untuk anaknya nona Yoo. Ah, jangan lupa peralatan kebersihan seperti masker dan juga handsanitizer untuk mereka. Beli yang paling bagus kualitasnya." perintah Jimin.

"Baik, Tuan!" Asistennya langsung bergegas pergi keluar.

Jimin sedikit menyeringai penasaran, "Sebenarnya, siapa yang sudah berhasil merebut hati si nona keras kepala itu? Setauku, dari dulu dia selalu menolak pria. Baru kali ini ia menerima seseorang didalam hidupnya."



Apa yang sebenarnya direncanakan Jimin? Dan apa Changkyun dan Jeongyeon bisa bertemu?

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang