Changkyun tersenyum tipis. Matanya tertuju pada Jeongyeon yang membereskan barang.
Jeongyeon menoleh dan mendapati Changkyun memperhatikannya, "Apa?" tanya Jeongyeon.
Changkyun menggeleng.
Jeongyeon memang seperti itu. Maksudnya, dia memang mempesona. Jarang tersenyum tapi sosok yang hangat. Jeongyeon juga type yang sering memperhatikan sekitarnya. Dia type yang peduli dengan rekan dan keluarga. Begitulah adanya.
Changkyun jalan terlebih dahulu didepan Jeongyeon, sedangkan Jeongyeon mengikuti Changkyun dibelakang sedang menerka kemana mereka akan pergi malam-malam begini.
Changkyun mempersilahkan Jeongyeon masuk ke dalam mobil miliknya. Bak putri yang sedang dijemput oleh pangeran, Jeongyeon masuk ke dalam mobil milik Changkyun. Lalu Changkyun menutup pintunya dan berlari kecil ke arah sisi lain tempat mengemudi.
Mereka memakai sabuk pengaman.
"Mau kemana kita?" tanya Jeongyeon singkat.
Changkyun menoleh lalu tersenyum, "Menikmati kota malam Seoul dari bukit." jawabnya singkat namun jelas.
Mobil mulai melaju menyusuri kota malam Seoul yang hingar-bingar. Gedung-gedung pencakar langit namun tak terlalu tinggi. Lampu-lampu kota yang terang. Jalanan malam Seoul yang tak terlalu padat karena sudah lewat dari jam pulang kerja. Sudut-sudut kota yang indah tempat para pelancong dunia datang kesini.
Ketika mobil mulai memasuki sebuah hutan kecil, Jeongyeon mulai sadar bahwa malam indah akan ia dapatkan dari atas bukit.
Tak lama, mereka pun sampai di tempat tujuan mereka. Jeongyeon pun turun dari mobil dan memandang takjub keindahan malam.
"Wow.." seru Jeongyeon takjub.
Changkyun tersenyum. "Ini adalah tempat yang selalu aku datangi ketika melakukan 'night drive' sendirian. Disini kita bisa dengan bebas menghirup udara segar dan menikmati nyala lampu kota Seoul."
Jeongyeon masih terdiam takjub, "Aku terlalu lama diam dalam sangkar sampai aku lupa bagaimana caranya membahagiakan diri sendiri." ujar Jeongyeon.
"Aku.. Aku berusaha keras disana, di sisi lain kota Seoul. Berawal dari bawah, meniti sedikit demi sedikit karier. Tanpa orang tahu, aku adalah orang yang ambisius yang rela membuat diri sendiri terluka demi orang lain.."
"..bahkan ketika aku harus kehilangan kebahagiaan sendiri."
Jelas Jeongyeon yang membuat Changkyun takjub.
Bagaimana bisa Changkyun tidak takjub dengan gadis dihadapannya ini? Jeongyeon dengan ambisi penuh keyakinannya selalu punya pesona tersendiri.
"Terus apa yang membuat kamu menyerah?" tanya Changkyun penasaran.
"..."
Lama tidak menjawab, Jeongyeon menoleh pada Changkyun. "Ambisi mencari cinta."

KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Fanfiction"Aku hanya takut kalau aku tidak begitu baik untuk duniaku dan duniamu."