Holo

181 34 4
                                    

Jeongyeon duduk sendiri dikamarnya. Memegang sebuah tabung berwarna hologram. Ditabung itu bertuliskan, 'You'll miss me even you not miss me'. Mata sendu milik Jeongyeon menatap pada tabung itu.

"Apa aku salah untuk menyukai orang lain lagi selain kamu?" ucap Jeongyeon pada tabungnya. "Aku sangat kesepian." lanjutnya.

Tabung kecil itu memancarkan cahaya karena terpantul sinar bulan. Jeongyeon menatap kearah langit-langit kamarnya yang hanya dilapisi kaca. "Kamu tahu aku kesepian kan selama ini?" tanyanya pada langit.

Jeongyeon membuka tabung itu dan mengeluarkan sebuah foto dan juga sebuah cincin.

Ia menatap foto dan cincin itu.

"Apa sekarang tempatmu lebih baik disana? Aku ingin berhenti menangis meski rasanya aku ingin menangis." ucapnya pada foto itu.

"Kamu tahu, aku selalu bersikeras untuk tetap sendiri setelah kepergianmu dan ibu. Tapi aku bisa apa, aku hanya seorang manusia. Aku bukan seorang dewi atau malaikat."

"Aku berhenti berpikir sejenak. Tapi tetap saja ini membuat kepalaku sakit. Aku ingin berhenti dari semua dan menjalani hidup selayaknya aku dahulu. Bagaimana caranya?"

Jeongyeon membalik fotonya dan membaca tulisannya.

"Hm."

Jeongyeon-ah! Ayo menikah! Aku sudah mempunyai banyak uang untuk menata hidup bersamamu dan Ryujin. Aku janji tidak akan meninggalkanmu.

"Nyatanya kau meninggalkanku sama seperti ibu." ujarnya.

Jeongyeon memasukkan kembali foto dan cincinnya kedalam tabung holo itu. Ia menyimpannya didalam lemari dan segera melempar dirinya keatas ranjang.


"Aku akan selalu disini. Aku tidak mau membuat janji yang aneh. Mungkin saat SMA kesalahanku adalah menjadi aneh didepanmu, tapi aku akan menjadi orang yang baik yang akan ada disini bersamamu dan Ryujin."

"Kenapa Changkyun harus bicara seperti itu? Mengingatkanku padanya saja. Aneh. Tapi aku merasa nyaman saat bercerita padanya. Tangisku juga tumpah begitu saja lalu aku malah berjanji akan berhenti menangis didepannya."

Jeongyeon mengambil handphonenya. Lalu ia menatapnya lama.

"Aku kenapa?"

"Kenapa aku menyimpan ini juga disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa aku menyimpan ini juga disini?"

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang