[Proses Revisi]
Ntah apa yang menurut semesta ini lebih menyakitkan dibandingkan orang tua yang berkeji hati pada sang buah hati. Segala sarwa kehidupan menjadi saksi kepahitan. Ntah sejuta nestapa lara yang terpendam, terkubur jauh lebih dalam, ter...
"EH PETEK PENYET!!!! Muka lo jangan nempel di kaca situ bisa kagak sih? Horor sumpah." Sunoo hampir saja terjungkal dari kursinya kala melihat dua kawannya menempelkan wajahnya di depan pintu kaca rooftop.
"Ngapain lo disitu? Masuk aja." Titah Sunoo
Kedua teman sohib Sunoo masuk dan duduk di samping Sunoo.
"Eheq kaget ya~~" goda Taeyong
"Nu lo dari mana aja dah? Pusing gue muter-muter sama Taeyong nyariin elu. Maen ilang aja. Tau-tau lagi ngelamun di rooftop." Ucap Sungchul kesal.
"Mangap ya kawan-kawanku." Kekeh Sunoo.
"Nih hyung,tadi kubelikan roti sama susu. Dimakan ya,jangan dibuang." Tekan Taeyong diakhir kalimat.
"Iye, bawel bener. Nih gue makan. Ya kali roti enak, gue buang. Makasih ya, perhatian juga lo." Ujar Sunoo sembari memakan lahap roti pemberian Taeyong.
Sejujurnya Sunoo lapar,ia belum sarapan. Dan ia juga lupa tak membawa bekal.