'Hidup untuk berjuang... berjuang untuk hidup..ga berjuang? ya mati'
- Kim Sunoo
"P-pasien harus mengalami koma, kerusakan pada saraf otaknya membuat kinerja otaknya melemah dan menyebabkan pasien koma."
"Apa koma?! Ga dok..ga mungkin,dok jangan bercanda deh,dokter pasti bercanda kan..ya kan dok? Ga lucu deh bercandanya." Sungchul berusaha tersenyum, walaupun terpaksa. Ia goyang-goyangkan paksa bahu tegas sang dokter. Sebenarnya ia tau jika dokter tak mungkin bercanda,tetapi ia masih terkejut,dia belum bisa menerima kenyataan tentang kondisi Sunoo saat ini.
"Saya mana mungkin bercanda,lagian untuk apa saya bercanda. Kamu yang sabar ya."
Sungchul terdiam, pikirannya kosong, bisa tidak jika ia menghentikan waktu?
"Dokter saya mau bertanya." Sungchul mencegah dokter yang akan pergi begitu saja.
"Iya?"
"Apa Sunoo akan lupa ingatan? Biasanya orang koma relatif lebih sering lupa ingatan."
"Untuk lupa ingatan saya tidak bisa menjamin kebenarannya 100%, sepertinya Sunoo tak akan lupa ingatan, tidak semua orang koma dan gegar otak lupa ingatan."
"Huwaaa syukurlah.. Untung Sunoo masih ada kemungkinan ingat aku."
"Kenapa kamu keliatan seneng banget?" Tanya dokter.
"Ya gimana ga seneng dok,dia masih punya hutang di kantin sama aku,belum dia lunasin."
"Ck...cuma gara-gara hutang?" Dokter itu berdecak sambil berkacak pinggang.
"Ya ngga lah dok bercanda doang,sensi bener sih..ada sebuah alasan di lubuk hati terdalam yang ga bisa aku jelasin."
"Terserah..saya izin pamit dulu,setelah ini pasien akan segera dipindahkan ke ruang ICU,denyut nadinya lemah banget."
"Baik dokter." Ujar Dariel dan Sungchul berbarengan.
"Syukurlah kalau operasi Sunoo lancar." Dariel menepuk-nepuk pundak Sungchul.
"Operasi lancar, tapi sekarang? Sunoo harus koma. Kita ga akan tau kapan tidur panjang Sunoo berakhir,dan ada kemungkinan nyawa Sunoo melayang!" Sungchul menjatuhkan tubuhnya dilantai.
Dariel mengusap lembut rambut Sungchul dengan tangan kirinya,tangan kanannya ia gunakan untuk menggendong Aron.
"Yang kuat ya Chul,jangan berpikir negatif,percaya sama Sunoo kalo dia bisa lewatin tidur panjangnya."
Sungchul menutupi seluruh wajahnya dengan tangannya dan mulai terisak.
Rasanya Dariel juga ingin menangis melihat tuan mudanya menangis hingga sesenggukan.
Dariel berjongkok, kemudian menepuk-nepuk punggung Sungchul.
Sepertinya tidur Aron sedikit terusik,ia menggeliat tak nyaman, Aron mulai membuka matanya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Aku?! || Kim Sunoo [END]✓
Fanfic[Proses Revisi] Ntah apa yang menurut semesta ini lebih menyakitkan dibandingkan orang tua yang berkeji hati pada sang buah hati. Segala sarwa kehidupan menjadi saksi kepahitan. Ntah sejuta nestapa lara yang terpendam, terkubur jauh lebih dalam, ter...