Episode 27

26 0 0
                                    

©Cerita ini milik Adhiba Sharma Taimoor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Cerita ini milik Adhiba Sharma Taimoor.

Happy Reading!!

****

Porus Datang menemui Vikram yang sedang berlatih pedang dibelakang istana, Dia benar-benar sangat takut untuk berjalan lebih dekat lagi.

" Saat ini Ayah sedang sangat marah, Aku akan menemuinya lain waktu saja saat kemarahannya mereda, Jika tidak maka pedangnya akan menebas kepalku, selamatkan dirimu porus" Ucap Porus dalam hatinya

Saat dia berbalik untuk pergi, Dia dihadang oleh Kartikey.

" Kenapa kau ingin pergi lagi?. Cepat minta maaf pada ayah. Dia tidak sedang marah padamu, Porus. Jika kau memahami ayahmu, maka kau tidak akan pernah takut berhadapan dengannya.." Ucap Kartikey

" Tapi kak..."

" Ayo cepat sana.."

" Baiklah..."

Porus mengubur niatnya untuk pergi, Saat dia kembali membalikkan tubuhnya, Dia langsung dihadapankan dengan Vikram yang sedang menatapnya.

Porus yang sangat Ketakutan, Dia langsung berlutut dikaki Vikram dengan tangannya yang disatukan.

" Ampuni aku ayah, aku sangat menyesal, aku tidak akan mengulangi itu, aku juga akan berusaha disiplin dan memenuhi setiap peraturanmu. Maafkan aku, tolong jangan marahi aku lagi..." Ucap Porus tanpa menatap Wajah Vikram.

" Bangunlah..." Ucap Vikram

" Aku tidak akan bangun sebelum ayah memaafkanku.."

Porus melihat Tangan Vikram yang mulai diangkat seperti ingin memukul, Porus langsung berdiri kembali dengan masih mengatupkan tangan nya.

Tangan Vikram terus bergerak ke atas, Porus mulai memejamkan matanya. Tangan yang dia kira untuk memukul, ternyata tangan Vikram mendarat dipundak Porus.

" Putraku, Kenapa kau begitu takut berhadapan dengan ayahmu sendiri?. Aku bukan Raksasa yang harus ditakuti, Ayo buka matamu.." Ucap Vikram.

Porus membuka matanya

" Apa ayah tidak marah padaku?.." Tanya Porus

" Tidak sama sekali. Kemarahan Orangtua adalah kasih sayang, Jika aku sampai membentak mu, Itu hanya untuk menjadikanmu lebih baik lagi.." Ucap Vikram kemudian memeluk Porus.

Kartikey terus menatap Vikram dan Porus yang sedang berpelukan, matanya mulai berkaca-kaca, Sementara Vikram membuka tangan satunya dan memberi isyarat kepada Kartikey, Dengan senang hati Kartikey juga memeluk Vikram.

Raaz-E-UlfatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang