Episode 17

38 3 0
                                    

©Cerita milik Adhiba Sharma Taimoor bukan milik Author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Cerita milik Adhiba Sharma Taimoor bukan milik Author

****

Malam itu, Sati masih duduk diam dikamarnya setelah dia merasa sakit hati atas kata-kata Ibu ratu Kunti. Lalu Vikram datang, Dia juga merasa sedih melihat keadaan Sati, Dia menghampiri Sati lalu berlutut dihadapannya.

" Gauri, Aku tidak tau pandangan buruk dari siapa Sehingga masalah selalu datang. Saat kita merasa semuanya sudah baik-baik saja, Masalah lain datang. Aku juga selalu membuatmu menangis, Aku tidak pernah sedikitpun membahagiakan mu, kadang karena perbuatanku sendiri, kadang karena Perkataan ibuku. " Ucap Vikram menggenggam tangan Sati.

" Masalah apa Raja Maghada?. Saat ini tidak ada masalah apapun.."

" Aku bicara mengenai Padmini yang sedang mengandung. Malam itu ibu memaksaku untuk bersama Padmini, Aku tidak ingin melakukan nya, Aku takut kau akan.."

" Aku akan marah, Iya Kan?. Kau salah Raja Maghada, Aku tidak marah sama sekali, Bagaimanapun juga Padmini istrimu, Dia juga sama berhak nya atas dirimu. Jika dia tidak mendapatkan haknya, Aku akan menyalahkan diriku sendiri karena itu. Bukankah aku pernah bilang, Saat aku memutuskan untuk kembali ke Maghada, saat itu juga aku sudah menerima kenyataan. Aku sangat Bahagia Padmini mengandung, Aku seorang wanita dan juga seorang istri, Aku bisa merasakan kebahagiaan nya saat ini. Jadi Raja Maghada, mulai sekarang Gaurimu ini sudah semakin Dewasa, Kau tidak perlu merepotkan diri karena masalah2 Yang sering aku buat.." Ucap Sati lalu mengecup kening Vikram .

Sati bangkit dari duduknya, Dia berjalan menuju balkon kamarnya, Dia berdiri sembari menatap bulan sabit yang indah.

" Melihatmu dalam sosok yang berbeda, itu membuatku semakin mencintai mu, Gauri." Ucap Vikram mendekap Sati dari belakang.

" Raja Maghada, Aku ingin bertanya padamu?.." Ucap Sati berbalik menatap Vikram.

" Tanyakan Saja.."

" Apa kau juga berpikir yang ibu katakan itu benar?.."

" Perkataan ibu yang mana?.."

" Bahwa bukan hanya Mentalku saja yg tidak sehat tapi Aku juga tidak subur"

" Tidak Gauri. Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Ini hanyalah Masalah waktu saja, Aku yakin suatu hari nanti kita Berdua bisa memiliki seorang anak ."

" Itulah masalah nya. Kau mengharapkan seorang pewaris dariku, Tapi aku tidak bisa memberikannya.."

" Aku memang pernah mengatakan itu, Tapi itu hanya untuk menghentikan kata-kata dari ibuku. Dan pada kenyataannya, Aku menginginkan seorang anak Perempuan Darimu, Yang Lucu, Manis, dan juga cantik seperti mu"

Raaz-E-UlfatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang