chapter 19

7.5K 836 750
                                    

Fajri melangkahkan kakinya menuju kelasnya,hari ini Fajri sudah bisa masuk sekolah setelah kemarin keluar dari rumah sakit.

Tidak ada siapa siapa dirumah membuat Fajri nekad untuk berangkat sekolah.

"Udah sehat ji?"tanya teman sekelasnya.Fajri tersenyum.

"Alhamdullilah"

Setelah menjawab sapaan teman temannya Fajri menghampiri Zweitson yang terduduk sendiri.

"Pagi son"sapanya.

Zweitson menoleh."Pagi,ji..Udah masuk aja"seru Zweitson.

"Ialah.."Fajri duduk dikursinya.

"Sorry kemarin gua gak jenguk lu..

"Gak papa lah,santai aja terlalu sering juga lu jenguk gua "kekeh Fajri.

"Si Fiki kemana?"tanya Fajri tak melihat sobatnya yang satu itu.

"Lu gak tau?"Fajri mengangkat kedua alisnya pertanda heran.

"Lah apa?gak tau apa?..

"Si Fiki lagi berduka.."

"Hah!siapa yang koit?"reflek Fajri gak ada beban.

"Bahasamu..Itu si Millo"jawab Zweitson dengan serius.

"Si Millo?kucingnya?"Zweitson mengangguk.

"Heeh semalem si Fiki telpon gua ngamuk ngamuk kalo si panda mati,terus gak mau sekolah sampe sipandanya hidup lagi..

"Gila tuh anak.."celetuk Fajri.

"Gak tau gak paham gua sama modelan si Fiki"Jawab Zweitson.

"Mana ada yang mati idup lagi"ujar Fajri tak paham dengan kelakuan anak itu.

"Gua aja heran sama kelakuannya..gua ragu dia kawan gua bukan sih"

"Akuin aja lah"santai Fajri.

Fajri dan Zweitson terdiam sesaat."Yaudah nanti kita kerumah si Fiki"ujar Fajri.

"Boleh aja sih tapi kan...

"Kita beliin peliharaan yang baru,kelinci atau ayam warna warni biar tuh anak sekolah"ujar Fajri.

"Oke.Kelakuannya ke bocah siFiki gak malu apa sama badan.."Fajri terkekeh tidak ada beban.

"Tapi gua nebeng ji..mawa motor kan?"tanya Zweitson.

"Bawa..Motor lu belum dikembaliin juga?"Fajri tidak tau mengapa hari ini ia banyak berbicara mungkin efek kangen kepada sahabatnya itu.

"Lebih parah dari itu"geram Zweitson mencak-mencak.

"Hah?"

"Digadein bang Babas,puas lu"celetuk Zweitson.

Fajri bengong dan akhirnya tertawa terbahak bahak mendengar perkataan zweitson.

"Digadein?seriusan lu?"tanya Fajri dengan ketawa.

"5 rius"acuh Zweitson.

"Keluarga lu bangkrut atau gimana sih,son?sampe bang babas gadein motor lu"

"ENAK AJA AMIT AMIT!!!YA KAGAK,i YA KALI BANGKRUT"sewot Zweitson.

"Ya habisnya sampe motor lu digadein,kayak orang susah aja tau gak"celetuk Fajri.

"Gak tau gak paham gua sama abang kayak dia,nyebelin.kalau bukan Abang gua,gua tampol sampe ke Ciamis"geram Zweitson.

"Kenapa gak lu minta pertanggung jawaban aja?..

"Dikira bang Babas hamilin motor gua?"polos Zweitson.

"Sakarepmu"kesal Fajri.

"Dikira tanggung jawab soal buntingin anak orang aja,ya kali"gerutu Fajri.

Maulana FajriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang