chapter 22

6.8K 845 815
                                    

Menghela nafas dulu yak,takutnya nanti pada lupa nafas kan bahaya wkwkw..

Jangan lupa like and komen,mau liat seberapa kerennya jari kalian mengkomen cerita gak jelas ini.

Jangan lupa like juga,banyak yang baca tapi yang like gak ada,bijaknya dalam membaca yak!

***

"Pencari perhatian itu berbeda dengan pengemis perhatian"-Fajri.

"Di setiap pertemanan pasti aja ada hal yang terkadang bertolak belang dengan apa yang kitafikirkan. Maka dari itu terkadang terjadi pertengkaran kecil yang menjadi suatu bumbu dalam pertemanan"~author ketjeh😎


***

Fajri memasuki kamar mendahului Fenly yang malah kedapur untuk minum.Fajri sedikit kesal pada Fenly yang dari tadi terdiam disaat perjalanan pulang.

"Gua rindu suasana dulu,dulu sebelum semuanya lupa sama waktu"gumamnya.

Ceklek

Fajri menoleh,Fenlylah yang membuka pintu kamar itu tanpa permisi.

"Sekarang gua mau ngomong sama lu,"Ujar Fenly duduk dikursi belajar Fajri,sedangkan Fajri terdiam ditempat tidurnya.

"Hem..

"Gua gak akan marahin lu,lu gak perlu takut"

Fajri mengangguk."ia..

"Kasih gua satu alasan kenapa lu suka bolos kelas.."

"Karena gua males.."

"Apa itu bisa dijadikan alasan yang masuk akal?"dingin Fenly.

"Itu apa adanya..

Fenly berdecak."kasih kakak lu ini alasan yang bener kenapa lu tidur dikelas pas jam pelajaran.."

"Ngantuk..

"Bisa serius gak?untuk saat ini hargai gua sebagai kakak lu,.."Fajri terdiam.

"Lu banyak gak menghargai orang"Fenly pelan.

"Gua minta maaf..

"Minta maaf untuk apa?lu gak ada salah sama gua..tapi lu tau gak?lu salah sama diri lu sendiri..

"Gini aja,lu dalam mengawasan gua sesimple ini sama gua..Kalau lu emang males sekolah lebih baik lu diam dirumah dari pada tidur dikelas dan buat guru yang masuk gak nyaman sama sikap lu..

"Ji..

Fajri menatap Fenly."sesimple ini sama gua..

"Ia..

"Kalau lu merasa cape,ngomong sama gua biar gua yang ngomong sama pihak sekolah lu gak masuk..paham?"

"Ia..

"Gak ada jawaban kecuali Ia?"Fajri terdiam.

"Apa yang harus gua jelasin sama Abi dengan sikap lu seperti ini,ji..

Maulana FajriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang