chapter 49

6.8K 835 227
                                    


"Jadi gitu kelakuan BangShandy selama ini?" tanya iqbaal pada Ricky.

Ricky mengangguk."Kurang lebih ya kayak gitu,gua juga gak tau kenapa segitu gak maunya Shandy ngeliat Aji sama gua" jelas Ricky.

Iqbaal menghela nafas."Ngomongin keluarga Aji gak ada habisanya,masalah selesai datang masalah baru" ujar Iqbaal.

"Ya gitulah bal,untungnya aja lu kemari so lu bisa kan jagain Aji kalau gua ada kerjaan?" Iqbaal mengangguk.

"Ia bisa bang,gua kakak sepupunya juga dan dari dulu gua memang selalu dipihak dia.Karena kalau bukan gua siapa lagi?"

Ricky mengangguk."Lu udah keruangan Om Lukman?" Iqbaal mengangguk.

"Besok dia juga bisa pulang,btw apa dia belum tau kondisi Fajri yang juga dirawat?" Ricky menggelengkan kepalanya.

"Lebih baik sekarang biarin mereka tidak tau,"

"Setuju,kesel gua sama Bang Shandy gua kira dia sama kayak dulu" Ricky menghela nafas.

"Kita masuk"

"Yo"

Akhirnya Iqbaal dan Rickypun masuk keruangan Fajri,Fajri masih belajar bersama Fiki dan Zweitson yang memang belum pulang sama sekali.

"Loh Bang Iqbaal" seru Fajri.

"Iya,kenapa?" Fajri tersenyum.

"Bang Iqbaal dari kapan disini?" tanya Fiki.

"Kepo ke dora" ketus Ricky.

"Dah biasa gua digituin,sabar gua mah" pelan Fiki.

"Lagi ngapain Ji?bukanya baringan ko malah nyantui disini" kata Iqbaal.

"Mana ada nyantui bang,ini gua lagi belajar." balasnya.

"Orang sakit mah istirahat bukan malah belajar" tutur Iqbaal.

"Gua udah banyak bolos bang,dan keteteran materi mumpung ada curut kesini jadi yaudah"

"Mata mu curut" ketus Zweitson.

"Udah jam istirahat,makan sama minum obat.Kembali ke brankar sana gua mau minta makanan buat lu" ujar Ricky.

"Ia bang,makasih"

"Dan lu pada,sana pulang udah malem mana masih pake seragam lagi " jelas Ricky.

"Yaelah bang,kita kan temen yang baik jadi nemein temenya yang lagi sakit," cerocos Fiki..

"Iya gua tau,sekarang waktunya Aji istirahat.Udah sana pulang!"

"Ia,Ji kita pulang ya,bang Iqbaal kita pulang dulu" izin Zweitson.

"Ia thanks ya udah nemein ade gua" Fiki dan Zweitson mengangguk.

"Jangan lupa traktirin kita pizza 5 loyang lagi,bang" celetuk Fiki.

Iqbaal terkekeh."Masih inget aja lu,ntar ya nunggu Ajinya sembuh"

"Siap"

Akhirnya Fiki dan Zweitsonpun pulang kerumahnya masing-masing.

"Bang Ricky,kata Fiki besok ada simulasi gitu.Gua boleh sekolah gak?" tanya Fajri.

"Kan masih sakit Ji,lagian masih simulasi belum ujian benernya" jelas Ricky.

Fajri menghela nafas."Tapi gua pengen,gua jarang banget sekolah.Terus gimana kalau nanti pas ujian gua dapat ujian bersyarat?" tanya Fajri.

"Gak akan,gua udah bilang sama gurunya kalau lu sakit dan belum bisa masuk sekolah" jelas Ricky.

Iqbaal tersenyum tipis,merasa kagum pada Ricky yang terlihat sangat menyayangi Fajri padahal tidak ada ikatan darah antara keduanya.

"Bang,kenapa gua jadi gampang sakit sih?padahal dulu gak pernah sampe segini sering nya,gua mau badan gua tuh gak rewel gua mau ngeresain gimana pulang sekolah nongkrong,belajar bareng,ikut bimbingan ini itu buat persiapan ujian..gua mau,gua ngerasain kenangan dimasa masa terakhir gua sebagai siswa SMA" jelas Fajri sedikit emosi dengan dirinya sendiri.

Maulana FajriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang