chapter 20

7.1K 806 374
                                    


"Punya temen gini banget,heran"cibir Zweitson.

Fajri mengambil ponselnya yang dicharger ditempat Fiki,nomor Shandylah yang menelponya.

"Gua angkat telpon dulu"ujar Fajri.

Fajri agak menjauh untuk mengangkat telpon dari Shandy,entah ada apa Shandy menelponya.

"[Hallo bang]"

"[Ia,Ji..udah dirumah belum?]"

"[Ya belum atuh,Bang..

"[Udah jam 5 setengah enam malahan,kenapa gak pulang?]"

"[Dari bengkel bangRick,kerumah Fiki juga..

"[Yauda sekarang pulang deh,ji..Baru sembuh juga udah kelayapan]"

"[Dirumah ada siapa emang?]"

"[Gak tau,coba Fenly tanyain..

"[Yaudah jangan nyuruh gua pulang kalau dirumah gak ada siapa siapa..

"[Gak gitu..kamu belum sembuh masih harus minum obat sedangkan kamu gak bawa obat..

"[Udahlah jangan posesiv bang,biasa weh..

"[Dikasih tau kapan nurutnya sih?]"

"[Lain waktu]"

"[Bangshan pulang jam 7,kamu pulang..

"[Ia bang..]'

Tut

"Siapa?"tanya Zweitson.

"Shandy.."Fajri membaringkan badanya ditempat tidur Fiki.

"Lu ngapain baringan disini?"heran Fiki.

"Cape gua"Fajri memejamkan matanya.

"Masih sakit lu?"

"Kagak..

Tak lama Ibu Fikipun masuk kamar dan memberikan cemilan kemereka.

"SiFiki kayak bocah,kucing mati aja nangis nangis..

"Tau tuh tante..

"Mahh udahlahhh jangann dibahas..Fiki tuh mau move on dari Millo"rengeknya.

"Sakarepmu...Aji soni cemilannya dimakan ya nak,tante mau masak nanti makan malam disini ya"ujar Mamah Fiki.

"Ia tante makasih"Mamah Fikipun keluar dari kamar Fiki.

"Ji..bangun dulu gak laper lu?"tanya Zweitson yang sudah mengambil pudding.Mamah Fiki memberi cemilan gak main main gais,alias banyak.

"Hem..Jangan ganggu gua"pelan Fajri yang kini memeluk guling Fiki.

"Ngantuk mang?"cibir Fiki.

"Udah jangan di ganggu,kasian"sewot Zweitson.

"Ia ia ia.."kesal Fiki mengalah.

Fiki kembali merenung."harusnya gua tuh ngasih makan Millo,eh millo udah dialam barzah aja"lirihnya.

"Alah lebay lu"celetuk Zweitson.

"Lu gak akan tau gimana rasanya ditinggalin hewan kesayangan tau gak"Zweitson tak menjawab,toh mau menjawabpun ia pasti kalau orang Fiki sedang sewot.

Jam 8 malam Fajri belum juga pulang,mereka baru saja makan malam dengan keluarga Fiki bahkan Zweitson aja belum pulang,Zweitson sedang marah pada Babas karena motor itu.

"Ji..mobil abang lu bukan sih?"tanya Fiki yang sedang ngadem dibalkon.

"Hah?"

"Mobil bangshan tuh..bangshan kesini?"

Maulana FajriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang