chapter 23

6.3K 822 722
                                    

Jangan Lupa Like And Komen..
Sebanyak apa komentar dichapter ini??yu bisa banyak yu

***
'Rasanya gw lelah menanggung semua beban ini'~fenly

***

Fajri pulang ke rumah pukul lima sore,di dalam rumah nampak ada Fenly dan Gilang yang tengah sibuk mengerjakan tugas di ruang tamu. Dengan tidak perdulinya Fajri memutuskan untuk melangkahkan kakinya acuh,namun ternyata pergerakannya terlihat oleh Fenly.

"Kalau masuk rumah tu salam dulu,gak liat apa ada orang disini..."tegur Fenly.

"Udah.."jawabnya singkat.

"Kapan?...

"Dalam hati..."ucapnya ketus.

"Bocah gila kali ya,di kata kita bisa telepati kali.."timpal Gilang tanpa dosa.

"Bacot..

"Sini dulu ji,duduk temenin Gilang gua mau ke atas dulu mau mandi"perintah Fenly.

"Lah dia kan temen lu bukan temen gua..

"Apa salahnya si cuman temenin doang,pliss lah ji jangan bikin gua bikin gua kesel kayak gini"Fenly masih menahan amarahnya.

"Yain aja dah biar cepet..

Fajri langsung melempar tubuhnya ke sofa dan Fenly beranjak dari duduknya pergi menuju kamarnya.

"Ji lu jangan kayak gitu dong, mana Aji yang gua kenal dulu..."tutur Gilang.

"Apasih..

"Gua tau kelakuan lo ke Fenly kayak gimana. Ji,plis lo hargain kakak lo,dulu lo kan yang pengen Fenly deket sama lo lagi,kenapa sekarang di saat Fenly udah sayang sama lo malahan sikap lo semena mena sama dia"ucap Gilang panjang lebar.

"GILANG DIKA PERDANA BAKHRI...tolong ya lo jangan ikut campur di dalam kehidupan gua"ucap Fajri dengan sangat tidak sopan.

"Bukan bermaksud ingin ikut campur ji,tapi di balik Fenly yang kelihatannya kuat akan sikap lo yang kayak gini dia selalu nangis nyeritain sikap lo yang berubah kayak gini ke gua ji.."jelas Gilang dika.

"Gak usah ngarang deh lo,orang Fenly aja udah gak perduli lagi sama gua"tutur Fajri.

Gilang yang mendengar ucapan Fajri seperti itupun dengan sepontanitas menggebrak meja yang ada di depannya.

"Jelasin dari sisi mananya Fenly gak perduli sama lo?!"Gilang meninggikan nada bicaranya.

Fajri mematung saat melihat tatapan Gilang yang seakan akan ingin menerkamnya.

"SEKARANG GUA TANYA SAMA LO SIAPA YG SUKA KETIDURAN DI SOFA SAAT LO PULANG TENGAH MALAM?SIAPA ORANG YANG SELALU ADA DI SAAT LO NGERASA SEPI?SIAPA ORANG YANG GANTIIN UMI DAN ABI LO SAAT INI?ITU YANG DI BILANG FENLY UDAH GAK PERDULI LAGI SAMA LO?!"kali ini Gilang benar-benar tengah tersulut emosi.

Fajri masi terdiam. Gilang menghela nafas panjang dan mengusap wajahnya gusar.

"Gua tau Fenly memang bukan abang yang baik buat lo,tapi dia sedang berusaha untuk menjadi yang terbaik buat lo ji. Fenly menyesal saat tau lo udah berani ngerokok.."Gilang menstabilkan nada bicaranya.

Fajri yang mendengar kata "ROKOK" seketika amarahnya tidak bisa di pendam lagi.

"LO TAU APASIH TENTANG GUA,LO GAK TAU ROKOK ITU BAWA GUA DALAM KETENANGAN.."Fajri berucap dengan wajah yang merah membara.

"GUA TAU...KARNA GUA ADALAH ORANG PERTAMA YANG DI DATANGI DIA DI SAAT DIA UDAH JENGAH DENGAN SIKAP LO.."Gilang kembali menaikkan nada bicaranya.

"PERSETAN...

Maulana FajriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang