Keesokan paginya Zyalmora tidak bisa menjemput Friska untuk berangkat bersama dikarenakan alerginya yang tiba tiba muncul.
Saat makan malam kemarin Zyalmora tidak sengaja meminum susu sapi yang dia pikir adalah susu almond dan setelah dua jam tubuhnya bereaksi.
Malam itu Zyalmora menghabiskan malamnya dengan batuk terus menerus, gatal gatal, saluran pernafasanya yang sakit, muntah muntah dll. Dan itu sangat menyiksa Zyalmora, ia tidak suka dalam keadaan sakit seperti ini.
Stella sang kakak ipar semalaman terus terjaga untuk memastikan adik iparnya tidak mengalami sesuatu yang serius, karena Zyalmora tidak mau untuk di bawa kerumah sakit.
Menjaga pasien semalaman bukan hal yang sulit untuk dilakukan oleh Stella. Pekerjaannya yang seorang dokter tentu bukan sesuatu yang asing untuk Stella lakukan, bahkan Stella pernah melakukan oprasi selama lebih dari 12 jam penuh.
"Kamu sudah menghubungi kekasihmu?"
Stella bertanya sambil sibuk mengganti kantung infus Zyalmora, semalaman Zyalmora terus menerus muntah hingga kurang cairan.
Zyalmora menggeleng lemah, tubuhnya benar benar lemas. Ia tidak kuat bahkan hanya untuk membuka matanya, perutnya pagi ini sangat sakit.
Suara pintu terbuka terlihat Zyanqueen kakak Zyalmora memasuki kamar adik kecilnya. Ia berjalan sambil membawa nampan berisi makanan sehat untuk adiknya.
Zyanqueen tau kalau adiknya pasti belum mau memakan sarapannya saat ini, jadi nampan itu ia taruh di nakas samping kasurnya.
"Sudah merasa lebih baik?" Tanya Zyanqueen lembut, tak lupa tangannya yanh terulur untuk mengusap kening adiknya.
Zyalmora kembali menggeleng lemah. "Perut aku sakit kak"
Zyalmora sudah tidak bisa lagi membendung air matanya, ia menangis sambil mendusel pada kakaknya yang berada disampingnya. Zyanqueen tidak tega melihat adik kecilnya tidak berdaya seperti ini, ia terus mengelus kening adiknya dan memeluknya.
"Kita kerumah sakit aja ya?" Ajak Stella.
Sama seperti Zyanqueen, Stella pun tidak tega melihat adik iparnya yang terbaring lemah seperti itu. Zyalmora sudah ia anggap seperti adik kandungnya sendiri untuk itu ia ikut sedih melihatnya.
Lagi lagi Zyalmora menggelengkan kepalanya tidak mau. Zyalmora tidak suka berada dirumah sakit karena bau obat yang menyengat dan rumah sakit juga sangat ramai makannya ia tidak suka.
Melihat itu Zyanqueen dan Stella hanya bisa pasrah sambil menuruti kemauan untuk dirawat dirumah saja.
•••••••
"Miss Friska tunggu!"
Langkah Friska terhenti ketika ada seorang siswa yang memanggilanya sambil membawa bucket bunga yang cukup besar.
"Miss, ini dari pak Heru. Mohon diterima"
Siswa itu langsung pergi begitu saja setelah memberikan bunganya. Friska terlihat sedikit bingung dengan siswa itu yang main pergi begitu saja, bahkan dirinya belum mengucapkan terima kasih.
Bunga yang diberikan cukup besar membuat Friska yang sedang membawa beberapa buku jadi kesulitan untuk memegangnya. Namun, Friska tetap membawanya menuju ruang guru.
Ketika sampai di mejanya Friska menaruh bunga itu sembarang di atas mejanya. Saat Friska sedikit memeriksa bunganya telihat ada sebuah note yang terselip di antara bunga bunga itu.
Ada sebuah note berwarna putih yang terlipat disana. Friska mengambilnya dan melihat apa yang ada di dalam note itu.
Dear My Lovely Friska
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Beloved Teacher [Revisi]
Teen FictionZyalmora Aubertha Nevara Kylie seorang siswi pindahan yang jatuh hati pada pandangan pertama dengan guru bahasa inggrisnya. Dan dengan lancang menyatakan cinta pada hari pertama sekolahnya. Friska Himelson salah satu guru muda tempat dia mengajar...