Chap 12

11K 679 15
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 10 pagi. Kedua sejoli yang sedang sibuk bermesraan itu masih duduk di sofa sambil mendekapan erat dengan sebuah film menemani mereka.

Weekend ini Zyalmora dan Friska memutuskan untuk tidak kemana pun, mereka hanya akan menghabiskan waktu bersama dengan Netflix and Chill seperti ini.

Dreett... Dreett..

"Sayang, ponsel kamu bunyi tuh"

Zyalmora yang sedang asik mengemil sambil memeluk kekasihnya dari belakang itu menyerit heran.

"Tolong ambil kan ponselku yang"

Friska mengambilnya dan memberikannya pada kekasihnya lalu diriinya lanjut menonton sambil memakan cemilan yang mereka buat bersama pagi tadi.

Ternyata yang memanggil adalahnya Alice Mamanya Zyalmora.

Mama kenapa nelpon ya?. Batin Zyalmora 

"Hallo Mam?"

Dengan hati yang waspada Zyalmora menjawab panggilan dari Mama nya tersebut. Zyalmora takut pembicaraan ini mengenai pengakuanya pagi tadi.

"Datang ke lokasi syuting Mama pada jam makan siang. Gak ada penolakan, bawa juga kekasih kamu"

Tanpa menunggu jawaban dari Zyalmora, Alice sudah menutup telponnya. Kebingungan kembali menghantui Zyalmora namun kali ini diselimuti dengan ketakutan juga.

Apa aku harus menurutinya? Bagaimana kalau nanti Friska di apakan oleh Mama?. Batin Zyalmora.

Dirinya takut akan kemungkinan yang akan dihadapi nanti. Memang dirinya berjanji akan menerima dan menghadapi segala resiko tapi ini terlalu dini, Zyalmora belum siap.

Friska melihat kekasihnya yang seperti orang bingung itu ikut heran. Siapa yang menelpon kekasihnya sampai sampai kekasihnya memasang wajah seperti itu.

"Hei, kamu baik-baik saja?"

Friska dengan perlahan dan penuh perhatian mencoba menyadarkan kekasihnya yang sekarang malah sedang melamun itu.

"Ah iya. Maaf aku jadi melumun"

"Apa ada yang salah?"

Zyalmora tersenyum menatap kekasihnya, lalu menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada, tapi Mama minta kita untuk menemuinya hari ini pada jam makan siang"

Friska menyerit bingung. Mama nya Zyalmora ingin bertemu mereka? apa beliau sudah tahu tentang hubungan mereka. Kali ini malah Friska yang melamun.

Zyalmora tahu apa yang ada di pikiran kekasihnya itu, dia tersenyum lalu mengelus pipi Friska dengan lembut.

"Kita hadapi segala kemungkinan yang ada bersama ya"

Friska seperti mendapatkan sebuah energi melalui kata kata yang keluar dari mulut kekasihnya. Dia mengangguk dan ikut tersenyum.

Walaupun hati dan pikiran mereka tidak tenang karena memikirkan apa yang akan terjadi nanti, namun mereka kembali saling mendekap satu sama lain seolah menguatkan mereka.

Ma Beloved Teacher [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang