Chap 25

5.6K 393 20
                                    

"Gue curiga dah sama soal ujian tadi" ujar Lara.

Mereka berempat baru saja menyelesaikan ujian akhir semester hari pertama, dan saat ini mereka sedang berjalan ke kantin.

"Kenapa?!" Jawab Zyalmora, Caca dan Qeiza barengan.

"Terlalu mudah gak sih? Masa tadi gue merasa jawaban gue bener semua" ucap Lara lagi sambil duduk, mereka sudah sampai di kantin.

Qeiza berlalu sebentar untuk memesan pesanan mereka lalu kembali ketempat duduknya.

"Terakhir lo bilang begitu waktu ujian tengah semester terus hasilnya sama aja, nama lo ada di urutan 25 dari 28 siswa dan nilai lo juga anjlok semua" kata Qieza sambil memutar bola matanya malas.

Memang selama Zyalmora sakit sekolah sedang mempersiapkan ujan akhir semester untuk itu Caca dan Qeiza memberikan catatan mereka bergantian selama Zyalmora tidak masuk, supaya dia tidak tertinggal.

"Ngomong ngomong nih yak, kalian inget pasangan fenomal kita dulu ga?" Ucap Lara.

Lara ini memang terkenal punya banyak teman entah didalam sekolah ataupun diluar sekolah, jadi tidak heran kalau Lara tahu apa saja gosip yang terjadi sekolah ini atau sekolah sebelah.

"Yang si cowonya itu ganteng tapi gay?" Ucap Caca tidak yakin.

"Iya, yang katanya sengaja nerima si Karlin biar gak keliatan gay"

"Emang mereka kenapa lagi?"

Zyalmora yang tidak tahu hanya planga plongo saja sambil tetap memperhatikan percakapan mereka supaya nanti klo mereka ghibahin ini lagi dirinya jadi tahu harus merespon seperti apa.

"Kemaren ada yang liat mereka berantem diatap gedung, katanya sih ya si Karlin ngegap Nathan lagi selingkuh sama pacar cowo nya terus si Nathan nya gak terima malah nuduh si Karlin balik" Kata  Lara sambil nyeruput jus mangganya.

"Masa sih, Tha menurut kamu mukanya Nathan keliatan gay ga?" Tanya Qeiza tiba tiba.

Terkejut? tentu saja Zyalmora terkejut dengan pertanyaan yang tiba tiba terlontar oleh sepupunya itu. Zyalmora pikir apakah dirinya terlihat seperti seseorang yang bisa mendeteksi orang orang LGBTQ?

"Kenapa nanyanya ke aku?" Balas Zyalmora.

Qeiza memutar bola matanya malas. Dalam pikiran Qeiza karena sepupunya memacari seorang wanita yang notabenenya satu jenis sama dia, pasti dia juga tahu melihat dari wajahnya kalau orang tersebut juga sesama gay.

"Yakan kamu gay? Pasti juga tahu kalau orang tersebut gay juga apa engga" jelas Emma.

"Em gak tau sih, lagian aku cuma suka sama Friska. Yang bukan Friska aku gak suka"

"Si Mora songong banget manggil Miss Friska gak pake embel embel" Tukas Lara.

"Dia sendiri kok yang minta"

Entah mengapa Lara merasa kalau Zyalmora sekarang terlihat lebih menunjukan sifat aslinya yang sedikit menyebalkan. Tapi memang dari awal kenalan Zyalmora sudah menyebalkan.

"Ekhemm!"

Brak!


Sebuah kaki muncul diatas meja makan mereka. Itu adalah kaki laki laki salah teman Aldan. Dengan tidak sopan laki laki itu menendang mangkuk soto milik Zyalmora hingga mangkuk tersebut pecah.

Melihat sotonya yang tumpah kelantai membuat Zyalmora kesal. Ia sangat tidak menyukai orang orang yang membuang makanan tanpa alasan seperti ini. Seketika itu juga wajahnya berubah menjadi datar.

Bukan hanya Zyalmora, Lara, Qeiza dan Caca pun ikut merasa kesal dengan tindakan tidak sopan yang laki laki perbuat. Sangat mengganggu!.

"Mau apa?"

Ma Beloved Teacher [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang