Chap 3

16.4K 991 5
                                    

Kembalinya Zyalmora ke kelas membuat sepupu nya mengamuk besar padanya. Dengan terpaksa Zyalmora menikmati jam pelajaran terakhir sambil di nasehati habis habisan oleh Qeiza.

Tentu Qeiza merasa kesal karena sebelumnya sepupunya bilang kalau dia akan ke toilet, namun sampai pelajaran terakhir gadis blonde itu tidak kunjung kembali ke kelas. Bagaimana bisa dia sudah bolos di hari pertamanya sekolah, itu membuat Qeiza merasa jengkel dengan kelakukan sepupunya.

"Apa kamu di jemput?" Tanya Qeiza dengan ketus, tentu dia masih merasa kesal.

Zyalmora terkekeh melihat kelakukan sepupunya itu. "Aku membawa mobil sendiri"

Qeiza kembali membelalakan matanya. Dia sangat terkejut.

"Hei!!, itu dilarang" Jawab Qeiza cepat.

Zyalmora mengangkat bahunya acuh, lalu pergi meninggalkan kelas dan meninggalkan sepupunya.

Qeiza? gadis itu sudah sangat kesal dengan sepupunya ditambah dia meninggalnya sendiri di kelas yang sudah kosong.

Benar benar menjengkelkan. Batin Qeiza

Pada akhirnya Qeiza mengejar Zyalmora yang sudah berjalan di depan hingga mereka menjadi jalan beriringan.

Saat sampai di perempatan koridor mereka berdua harus berpisah, Qeiza harus melewati jalan lain menuju tempat dimana supirnya sudah menunggu, sedangkan Zyalmora munuju tempat parkir yang berbeda wilayah dengan tempat penjemputan.

"Hati hati yah" Ucap Qeiza.

Zyalmora mengangguk dan tersenyum menanggapi. Gadis blonde ini memang tidak banyak bicara.

Setelah sampai di parkiran, saat hendak membuka pintu mobilnya. Dia melihat seseorang yang tidak asing juga jantungnya kembali berdegup dengan kencang setelah melihat seseorang itu dari belakang. Apakah dia?

Tidak mau dibendung oleh rasa penasaran, Zyalmora menghampiri seseorang tersebut. Ternyata benar seseorang itu wanita yang sudah mencuri perhatiannya. Friska Himelson.

Friska terlihat sangat kebingungan di depan ban mobilnya. Sepertinya ban mobilnya mengalami kebocoran, dengan cepat Zyalmora menghampiri Friska.

Zyalmora menepuk pundaknya Friska setelah dia tepat berada di belakang wanita itu. Tentu tepukan kecil mengagetkan Friska yang sedang Frustasi dengan mobilnya.

"Apa itu baik baik saja?" Tanya Zyalmora sambil menunjuk ban mobilnya mengggunakan dagunya.

"Astaga!. Kamu mengejutkanku"

Zyalmora menggunamkan kata maaf tanpa suara yang besar, namun Friska masih bisa tahu apa yang di ucapkan olehnya.

"Ah lupakan, kurasa aku akan menggunakan bus hari ini" Katanya lesu.

Sungguh Friska sangat tidak suka menaiki kendaraan umum, dimana dia harus berdesak desakkan, mencium berbagai bau yang berasal dari setiap orang. Membayangkannya saja sudah membuat Friska mual.

"Apa kamu belum di jemput? mengapa kesini?"

Friska sedikit penasaran karena para siswa siswi seharusnya tidak kesini, ini adalah wilayah parkir guru. Tidak sepatutnya dia ada disini.

Ma Beloved Teacher [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang