Chap 6

14.4K 816 9
                                    

Friska berjalan memasuki ruang guru untuk mengambil barang barangnya. Ini sudah jam pulang jadi dia akan membereskan beberapa hal di meja nua sebelum kembali ke rumah.

"Eh Miss Friska sudah kembali, abis ngajar dimana tadi?"

Friska menghentikan langkahnya sebentar lalu menjawab. "Saya habis ngajar di kelas 10 bu"

Jawaban Friska terkesan dingin namun senyum tipis yang terkesan terpaksa ikut mengiringinya. Membuat guru lain yang bertanya tadi menjadi sebal dengan kelakukan Friska.

Friska pun mengabaikannya dan kembali ke meja nya sendiri. Guru tadi memang terkenal tukang gosip dan tidak menyukai keberadaan Friska, tapi Friska tidak ambil pusing toh dia disekolah niatnya untuk bekerja bukan untuk mengurusi urusan orang lain.

"Di ganggu lagi Fris?" Tanya guru lainnya.

"Beliau cuma bertanya aja mba"

"Yah, sekali sekali dia harus diberi pelajaran agar mulutnya bisa berhenti mencela orang lain"

Guru lainnya itu bisa di bilang satu satunya orang yang dekat dengan Friska setelah 2 tahun dia mengajar disekolah ini.

Namanya Miyoshi Ayumi wanita keturunan jepang dan jawa, dia juga mengajar bahasa Jepang karena umurnya yang tidak jauh dengan Friska membuat Friska nyaman berteman dengannya.

"Biar tuhan aja mba yang membalasnya, aku kan cuma manusia biasa. Gak ada kemampuan"

"Iya benar juga"

Friska ternyum menanggapinya, lalu kembali membereskan beberapa barangnya. Dia juga membawa beberapa pekerjaan murid murid untuk dia periksa di rumah.

"Mba aku duluan ya" Pamit Friska.

"Iya hati hati Fris"

Friska pun berjalan menuju parkiran dengan hati yang berbunga bunga. Dia akan pulang bersama murid kurang ajar yang menciumnya pagi tadi.

Senyum manisnya terus mengembang selama perlanan itu, dan karena hal itu para siswa yang bertemu dengannya dijalan langsung kelepek kelepek karena mendapat senyum manisnya.

Mobilnya baru diambil oleh para montir bekel langganannya untuk itu dia lebih memilih pulang ikut bersama muridnya itu daripada harus naik angkutan umum.

"Sudah menunggu lama?"

Zyalmora yang sedang memainkan iPhone nya itu, menaikkan kepalanya untuk melihat wanita cantik yang berbicara dengannya.

Senyum Zyalmora pun mengembang melihat Friska berdiri di depannya dengan senyum yang sangat manis.

Zyalmora menggeleng. "Hanya 5 menit"

"Maaf membuatmu menunggu lama"

"Tidak masalah"

Zyalmora membawa Friska ke pintu penumpang dan dengan gentle Zyalmora membukakan pintu mobilnya. Senyum Friska yang tidak pernah luntur dari wajah cantiknya hilang, berganti dengan senyum malu sambil mengucapkan terima kasih.

Perlakukan kecil seperti itu saja sudah membuat Friska mabuk kepayang. Lalu selama perjalanan pulang mereka terlibat percakapan yang cukup panjang mengenai sekolahnya tadi.

Ma Beloved Teacher [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang