🔴⚪ Pilih Pacar

488 64 1
                                    

Word count: 1046 words!
Happy reading, sobat nihongo mantappu💓


"Guys, guys, guys!"

Aisyah, Dinda, dan Sarah yang sedang asyik menonton video Nihongo Mantappu menoleh ke sumber suara. Youtube di laptop mereka pause dulu. Sekarang perhatian seluruhnya teralihkan pada Susanti yang terengah-engah.

"Gu.. Hh... Gue- hhh..."

"NAPAS BUU NAPAS YA AMPUNN!" Seru Dinda panik. Abisan Susanti kayak habis dikejer sape ae.

Susanti menarik napas kemudian membuangnya besar-besar. Sayangnya tepat dihadapan Aisyah.

Aisyah mengibas-ngibaskan angin di depan wajahnya. "'Kampret bau! Lo gosok gigi gak, sih?!"

Semua tertawa, tak terkecuali Susanti. Semburat merah muncul di kedua pipinya tanpa ia sadari.

"Gosok gigi anj!"

"Dih, masih bau, ya."

"HAHAHAHAHAHAHAHHA!!" Dinda tidak berhenti tertawa, begitupun Sarah. Cewek itu paling senang jika temannya ternistakan, tapi kalo sendirinya dinistain malah ngambek. Namanya juga Sarah.

Susanti diam sejenak, berusaha terlihat tenang. "Gue hari ini ternyata nggak bisa."

"..."

Krikk krikk

Kening Susanti mengernyit. "Anjir kok pada diem?"

"Ya kita harus bereaksi gimana?" Tanya Sarah datar.

Susanti memejamkan matanya. "Gue beneran gak bisa. Serius. Ada hal penting yang harus gue urus hari ini," Jelasnya.

Kini giliran Dinda yang bertanya. "Sejak kapan lo gak pernah cerita-cerita ke kita? Urusan penting apa?"

Netra Susanti tidak berbohong, dia kelihatan menyesal. "Untuk yang satu ini, gue belum bisa kasih tahu kalian. So—"

"Kenapa?" Potong Aisyah langsung.

"Belum bisa. Nanti, tunggu waktu yang tepat."

Dinda menghela napas kasar. Dia paling benci jika ada rahasia-rahasiaan di antara mereka. Sekecil apapun itu harusnya Susanti terbuka. "Sok banget lo. Ck! Ya udah, terserah."

Susanti pun maju dan memeluk mereka bertiga. "UUU SAYANG BANGET GUE SAMA KALIAN! Pokoknya gue janji besok kalau ada free time lagi gue yang jajanin. Janji!"

"Gak usah janji kalau gak yakin bakal nepatin," Ketus Sarah. Mood-nya langsung ambruk tepat saat rencana jalan mereka dibatalkan sepihak oleh Susanti. Namun, bagaimanapun mereka harus coba mengerti.

Susanti tertawa hambar, lalu berpamitan. "Y-Ya udah, gue duluan. Sorry sekali lagi."

"Okurr."
"Hm."
"..."

Hanya jawaban Aisyah yang masih enak didengar. Susanti pun tersenyum singkat sebelum benar-benar pergi.

Beberapa detik mereka bertiga diam, sebelum Sarah yang membuka mulut duluan.

"Gue bingung. Entah kenapa berapa harian ini kayaknya sahabatnya si Mei-Mei sibuk mulu."

Dinda menyetujui, ia mengangguk. "He'em. Gue perhatiin juga gitu. Penasaran gue apa yang sebenarnya dia sibukin sekarang. Mana nggak cerita-cerita juga, kan?"

"Udah... Jangan berburuk sangka dulu. Mending sekarang kita mau lanjut nontonin cogan atau caw aja? Nggak masalah kalau dia belum bisa ikut sekarang."

Otsuka || Indonesia {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang