🔴⚪ Bad Mood

359 64 18
                                    

Aku saranin kalian baca part sebelumnya deh, takut lupa saking slow update-nya 😭😭

Maap yaa :)

Sisa 5 part lagi, nih!
Gas ga kelarin cepet? 👹

Tapi vote-nya lancarin kawann ⭐
🍥🍥🍥

Piknik hari ini gatot.
Taukan artinya gatot? Kalo gak tau, jangan tanya ya. Adminnya lagi bad mood.

Semua yang udah aku rencanain, udah aku bayang-bayangin, dan hal-hal yang telah aku siapin buat hari ini terpaksa harus dibatalkan. Mood aku kali ini jatuhnya gak main-main.

Terhitung 2 jam- bahkan sampai Otsuka dateng pun aku belum berhenti nangis juga.

Dan kalian tau apa penyebabnya? Tamu bulanan aku dateng. Like- bisa nggak sih datengnya jangan hari ini dulu? Setelah aku cek kalender, emang bener harusnya bukan sekarang. Bulan ini aku kecepetan 3 hari dari yang biasanya :(

Nangisku juga bukan cuma karena gagal piknik, tapi juga ini perut sakitnya minta ampun. Hari pertama emang selalu menyebalkan ya. Enggak hari pertama dalam satu minggu, hari pertama datang bulan, hari pertama masuk kampus, hari pertama ujian, ADAAA AJA.

"Su-Susanti?"

"Hm."

Mendengar responsku yang gak biasa, Otsuka langsung diem. Udah pasti sih. Kalau pms, aku tanpa sadar mengaktifkan mode harimau tidurku yang gak bisa diusik sebelum terusik sendiri. Maaf ya bby.

Udah puas nangis, kini aku diam sambil mandangin Otsuka yang juga lagi lihatin aku dengan bingung. Mungkin dia enggak tau harus ngapain, apalagi kan pacar dia sekarang orang Indonesia. Doi jadi gak tahu gimana cara nurunin ego aku karena perbedaan kultur kami. (mungkin)

Setelah cukup lama mandangin doi yang cakepnya nambah tiap menit dan detik, akhirnya aku memilih menyibukkan diri untuk memeriksa tugas-tugas UTS yang sudah mulai dibagikan dosen. Aku tulis semua info penting dari grup kelas mengenai UTS beserta tanggal-tanggal deadline-nya, bikos lagi mau aja. Biasanya gak gini, siee.

Saat sedang asik menulis, tiba-tiba sisi tubuh bagian belakangku menghangat. Sepasang lingkaran aneh yang mengerat di pinggang membuatku jadi merasa geli, dan hampir saja kehilangan nyawa setelah menyadarinya.

OTSUKA MELUK GUE?! FUCEK!

Aku tidak bisa menutupi kekagetanku. Otomatis kepalaku memutar sembilan puluh derajat.

"Otsuka, kam-" Maty. Wajah Otsuka berada tepat dihadapanku sekarang. Ternyata dagunya dia letakkan tepat di atas bahuku.

"Hm?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hm?"

KENAPA SIH "HM" NYA COWOK TUH HARUS BER-DAMAGE?

"What you're doing to me?" Tanyaku lirih. Aku udah kehabisan stok udara.

Pelukan Otsuka mengerat, punggung kita 100% nempel satu sama lain.
"Hug you, smell you, love you," jawabnya dengan senyum paling mematikan yang pernah aku lihat.

Sejauh kita pacaran (asik padahal masih baru), ini pertama kalinya Otsuka meluk lama banget. Mana back hug pula. Gimana gak meleyot?

"Akkeu suka a-rhoma kammu. Wangi, hihi..." Kemudian dia lanjut nempelin hidungnya lagi di bahuku yang terlapisi sweater.

Perlu dibuka gak sih ini sweater? Gerah jg 🌒🌚

BAYANGIN OTSUKA NGE-BACK HUG LO TERUS NGIRUP BAHU LO ABIS ITU KETAWA KECIL KARENA MALU. LIKE- BISA GAK SIH OTSUKA JANGAN BERTINGKAH MANIS? JANTUNG GUEEEE... goshhh!

"Otsuka.."

"Iya?"

"Kalau aku meleleh kamu mau tanggung jawab, kan?"

"Hah? Hahahaha.. Ada saja kamu."

Aku memberengut, "Ih serius..." Aku memberanikan diri untuk menatap wajahnya, "kalau diginiin terus sama kamu, aku bisa ngelunjak lho. Gimana kalau aku mau minta yang lain?"

Otsuka malah tersenyum mendengar perkataanku yang lebih ke nggak waras. "Ya minta aja," Katanya santai.

Otsuka, kamu tahu gak sih kondisi hati aku udah gimana sekarang? Yang tadinya bad mood terus jadi meleyot tuh gak bagus banget Sayang buat kesehatan jantung. Ngerti, kek.

Gara-gara asik pelukan, aku jadi kepikiran satu aktivitas yang mungkin bisa membunuh waktu senggang kita.

Tanganku membalas pelukan Otsuka dan dengan berani bersandar di dadanya, kepalaku kini bersentuhan dengan sisi lehernya. Ih putih banget gemesh mau gigit, deh. 😻

"Sayang, gimana kalau kita nonton film di laptop aku aja? Paling nggak kita tetap quality time bareng meski pikniknya gagal," Tawarku.

Dia kelihatannya setuju soalnya kepalanya auto ngangguk gitu. Ah, senangnya punya pacar penurut dan gak ribet.

Tapi, tiba-tiba dia panggil aku, "Susanti."

"Yap?" Aku yang hendak menarik laptop di depanku mendekat pun langsung menengok.

Dia tersenyum malu, kenapa deh?

"B-Boleh pakai sub Jepang? Akkeu belum lancareu bahasa Indonesia. Hehe, maa-f ya..."

Aku tertawa. Lucu banget sih dia!

Tanganku bergerak menangkup kedua pipinya lalu melakukan gerakan memutar di sana. Memperlakukan Otsuka layaknya anak kecil berpipi tembam yang patut disayang-sayang, sambil berkata, "Kenapa minta maaf, sih? Gak apa-apa dong. Lagian kan filmnya Indo punya, aku bisa ngerti deh kalau tanpa subtitle juga."

Otsuka kelihatan senang, terbukti dari kedua lengan dia yang kembali masukin aku ke dalam rengkuhannya. Aku gimana? JELAS KAGET. DOI MULAI AKTIF Y BUND.

Aku bisa dengar bisikan lirihnya tepat di telinga aku.

"Kita nonton sambil pelukan aja ya Sayang?"

PLS GIMANA GUE NGGAK KEBELET MENINGGOY KALO GINI CARANYA?

Tbc

Otsuka as your boyfriend:


Otsuka || Indonesia {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang