🌜 14 | fever

47 35 0
                                    

Xiuhan menarik pintu apartemen ke depan setelah memasukkan password yang merupakan kunci digital berada di depan pintu dan mempersilahkan dia masuk ke dalam rumah sembari menarik koper putihnya, seketika dia langsung terpangah melihat isi rumah yang sangat rapi dan bersih seperti si Pemilik rumah ini.

Dia meninggalkan koper di ambang pintu masuk dan berlari masuk ke dalam rumah dengan sepatu kotornya itu, Xiuhan yang melihat dia berjalan di atas lantai bersihnya itu langsung membuka suara.

"Lepaskan sepatu kotormu itu!" titah Xiuhan sambil menunjuk arah sepatu miliknya dengan mata melotot. "Apa kau tidak pernah bertamu ke rumah orang?" lanjutnya.

Dia terkekeh. "Maaf, ya. Aku lupa."

Xiuhan menghela napas dan melepas sepatunya lalu menggantinya dengan sandal rumah, sedangkan Zhang Xue berlari kecil kembali ke pintu masuk untuk melepaskan sepatunya lalu dia menggantinya dengan sandal rumah seperti yang dilakukan Xiuhan.

Ia membuka pintu kamar yang ada di depan dekat dengan ruang tamu lalu menarik koper putih milik Zhang Xue ke dalam kamar lalu ia memberitahu peraturan dasar di rumah untuknya.

"Pertama, jangan pernah menyentuh barang-barangku. Kedua, bersihkan rumah setiap seminggu sekali. Ketiga, tidak boleh memelihara hewan. Itu saja, aku sudah selesai bicara," ucap Xiuhan dingin dan raut wajah datar.

"Baik, itu sangat mudah! Kau tidak perlu khawatir, aku bisa menerima semua peraturan rumahmu. Kalau begitu, aku masuk kamar dulu," kata Zhang Xue yang tak sabar masuk ke dalam kamarnya dan istirahat.

Xiuhan bergumam dan melihatnya masuk ke dalam kamar, ia berjalan menuju kamarnya yang berada di belakang dekat dengan dapur.

Beberapa jam kemudian, Zhang Xue keluar dari kamarnya dan membuka kulkas yang berada di dapur hendak mencari makanan untuk mengisi perut karena belum sempat makan dari tadi siang, ia memegang perut yang berbunyi sembari cemberut saat melihat kulkas yang sangat kosong.

Ia kembali ke dalam kamar hendak mengganti bajunya dan pergi keluar mencari makanan di minimarket dekat apartemen. Tiba-tiba, Xiuhan membuka pintu kamar dan keluar hendak minum segelas air.

"Kebetulan sekali, Xiuhan, apa kau tak punya makanan di rumahmu?" tanya Zhang Xue yang berdiri di sebelah sofa ruang tamu.

Xiuhan menuang air ke dalam gelas kaca sambil berkata, "tidak ada, ada apa?"

"Kalau begitu, aku ingin pergi ke minimarket. Apakah kau butuh sesuatu?" tanya Zhang Xue yang melihatnya sedang minum air.

"Tidak perlu, terima kasih," balasnya dan kembali ke dalam kamar dengan wajah lesu.

Zhang Xue masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti baju lalu keluar lagi hendak pergi ke minimarket.

"Xiuhan, jika kau perlu sesuatu kirim pesan saja padaku. Aku pergi dulu!" kata Zhang Xue sebelum membuka pintu apartemen.

Xiuhan menutup tubuhnya dengan selimut hingga leher dan menggigil serta keringat dingin yang sampai membasahi baju yang ia pakai. Dia berusaha untuk duduk dan mencari obat demam di laci meja nakas tapi tidak ketemu, helaan napas keluar dari mulutnya sambil memijit pelan pelipisnya dengan tangan kanan.

Di sisi lain, Zhang Xue sedang makan cup mie instan di meja minimarket dengan raut wajah bahagia sembari menyeruput mie pedas kesukaannya dan makan onigiri yang ada di tangan kirinya dengan lahap sampai seorang pria yang seumur dengannya datang menghampiri.

"Zhang Xue? Itu kau!" kata pria yang seumur dengannya sambil menunjuk lalu menutup mulutnya tak percaya.

Dia menyeruput mie yang baru saja masuk setengah dan mengunyahnya sambil mengamati pria itu dengan saksama mulai dari kepala hingga kakinya, dia memiringkan kepalanya bingung dan garis muncul di antara alisnya lalu alisnya tersentak bersama-sama ketika mengingatnya.

YOU ARE MY SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang