🌜 27 | first date

27 16 4
                                    

Luxi berjalan sambil menggerutu soal Zhang Xue yang telah menghabiskan seluruh uang akhir bulannya, duduk di kursi halte bus dan menghela kasar napasnya lalu kakinya meronta-ronta seperti anak kecil ketika kesal.

"Bagaimana bisa perut kecilnya itu menghabiskan tiga mangkok mie daging pedas? Apa itu masuk akal? Ini sangat tidak masuk akal! Tapi, uangku bagaimana? Ya Tuhan!" gumam Luxi dengan raut wajah cemberut.

"Uangku ...!" rengek Luxi lagi dan lagi.

Di sisi lain, Zhao Yang memakai jaket berwarna beige dan melihat Xue Feng yang masih memakai selimut sedari tadi pagi tidak bergerak sedikit pun, ia mengambil ponsel dan dompet di atas meja. Tiba-tiba, dia membukanya sambil menghela napas kasar.

"Apa kau sudah lebih baik?" tanyanya sambil mendongak ke atas, dia duduk di atas ranjang dengan wajah sedih.

"Zhao Yang, menurutmu, bagaimana kalau orang lain yang menceritakan semua alasan dibalik suatu kejadian atau kebohongan?" tanya Xue Feng dengan suara lirih.

"Bukankah kau jauh lebih mengerti daripada aku? Ingatlah, kejadian lalu dan introspeksi diri mulai sekarang."

Xue Feng cemberut setelah Zhao Yang mengingatkan kejadian saat mencoba membohongi Zhang Xue dengan soal saham untuk mendapat uang darinya.

Zhao Yang menurunkan pandangan dan hendak berjalan keluar kamar, namun langkah kakinya terhenti saat Xue Feng kembali bersuara sebelum ia memegang kenop pintu.

"Oh ya, Zhao Yang, kau mau pergi ke mana? Kenapa rapi sekali hari ini?"

"Kencan dengan Luxi."

"Bukankah kencannya besok? Apa kau lupa hari?"

"Tidak, aku yang memang mengajak Luxi untuk kencan hari ini karena besok aku tidak bisa pergi. Aku pamit pergi dahulu," pungkasnya dan keluar dari kamar meninggalkan Xue Feng di dalam sendirian.

Tak lama kemudian, Xingchen membuka kenop pintu dan masuk ke dalam kamar dengan wajah lesu tidak bersemangat, ia menaruh kantong plastik berisi camilan ringan di atas meja yang terletak di tengah-tengah ruangan lalu duduk di kursi.

"Ada apa denganmu? Apa kau pergi ke Chongqing untuk membeli ini semua? Lama sekali," gerutu Xue Feng sambil turun ke bawah menggunakan tangga dan duduk berhadapan dengannya di meja tengah hendak membuka kripik kesukaannya yang ada di dalam sana.

Dia menahan tangan Xue Feng yang ingin mengambil makanan ringan di dalam kantong plastik miliknya dan berkata, "kakak sepupumu memiliki teman masa kecil yang bernama Wu Yixiang? Aku dengar, dia juga teman masa kecilmu dan seperti kakak laki-laki bagimu."

"Bagaimana kau tahu? Apa kau tadi bertemu dengan dia?" tanya Xue Feng.

Xingchen menganggukkan kepala dan melepaskan tangan Xue Feng lalu ia mulai bercerita kejadian yang dilihat olehnya tadi siang, namun Xue Feng hanya fokus mengambil kripik yang paling disukai sambil mendengarkan cerita Xingchen yang masuk telinga kanan dan keluar dari telinga kiri.

"Bukankah menurutmu Yixiang ada rasa suka dengan kakak sepupumu? Aku merasa, cepat atau lambat dia akan merebut kakak sepupumu dari Xiuhan. Xue Feng, bagaimana dengan pendapatmu dari cerita yang baru aku sampaikan?" kata Xingchen dan melihat ke arah Xue Feng yang duduk tepat di hadapannya sambil bermain game di ponsel pintarnya.

"Aiya, kau berpikir terlalu jauh. Kak Xue-ku hanya menganggap dia seperti seorang kakak laki-laki, itu saja tidak lebih. Dan juga, mereka sudah tidak bertemu tiga tahun lamanya. Jadi, itu tidak mungkin," ungkap Xue Feng dari dalam pandangannya.

"Benarkah?"

"Iya," sahutnya sambil memainkan game di ponsel pintarnya.

🐏🐏🐏

YOU ARE MY SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang