🌜 7 | something happened

69 46 1
                                    

"Kak Xue," panggil Xue Feng yang membawa koper milik Zhang Xue diambang pintu sambil memainkan ponsel di tangannya.

Zhang Xue menoleh ke arah pintu dan mendapati adik sepupu sudah sampai sambil membawa kopernya. "Ah Xue Feng, kau sudah datang."

"Kalau begitu, aku pergi dulu," kata Jiang Chen ketika Xue Feng sudah datang.

"Baik, aku akan menghubungimu nanti," balas Zhang Xue kepada Jiang Chen yang hendak masuk ke dalam gedung asrama.

Jiang Chen memberikan tanda "ok" di tangan kanannya sebelum masuk.

"Kak Xue, kau mengisi kopermu dengan batu gunung, ya? Mengapa sangat berat sekali?" eluh Xue Feng dan memberikan kopernya kepada sang pemilik.

"Aneh, kau seharusnya mengeluh kemarin, mengapa malah hari ini?"

"Itu semua karena lift asrama rusak jadi aku membawanya turun pakai tangga," eluh Xue Feng dan tangan yang menengadah meminta uang imbalan karena telah menggunakan jasanya untuk menurunkan koper.

Zhang Xue melirik tangannya yang menengadah. "Kau ingin apa?"

"Uang," ucapnya yang tidak sabar untuk mengisi kembali dompetnya.

"Kau ingin mencuri uangku, ya? Aku tidak punya untuk sekarang," ujarnya dan memukul tangan Xue Feng yang menengadah dengan tangannya.

Xue Feng menggosok tangannya ke paha sambil meringis kesakitan lalu ia berkata, "kenapa kau memukulku?"

"Oleh karena itu, carilah pekerjaan sampingan untuk mengisi dompetmu sendiri!" tandas Zhang Xue seperti layaknya kakak sepupu yang tegas kedapa adiknya. "Eh, ini tidak benar, bukankah mamaku selalu mengirim uang setiap bulan kepadamu? Uang itu semua pergi ke mana, hah? Apa kau coba berjalan di jalan yang salah, ya? Xue Feng, kau akan habis kalau sampai ketahuan papaku," cecarnya sambil berjalan mendekati Xue Feng dan menatap kedua matanya yang tak mungkin berbohong.

Xue Feng memegang kedua lengan atas Zhang Xue untuk menahannya berjalan lebih dekat lalu ia berkata, "astaga, Kak Xue, apakah kau tidak percaya padaku?"

"Sama sekali tidak," balasnya datar.

"Sebenarnya, aku sedang coba untuk berinvestasi saham untuk mendapat uang. Lalu ...," kata Xue Feng sambil menghela napasnya berat dan melihat bintang di langit dengan pasrah.

"Lalu apa? Lanjutkan kata-katamu itu," tuntutnya dengan mata yang melotot.

"Semua uang telah lenyap ...."

"Kau!" tunjuknya.

Zhang Xue menarik kerah baju Xue Feng sambil berkata, "Berapa banyak yang kau investasikan?"

"Mungkin ... setengah dari uang bulanan," kata Xue Feng sambil menghitung semua pengeluaran yang ia pakai untuk membeli barang di dalam game dan traktir makan teman satu kamarnya.

Pupil mata Zhang Xue membesar saat mendengar jawaban dari Xue Feng dan ia langsung memukulnya namun Xue Feng terus menghindari pukulan darinya dengan sangat bagus. Tetapi, Zhang Xue terus mengejar dan coba memukul adik sepupunya sambil menggerutu tepat di depan gedung.

"Ini! Awas kau sampai mencoba untuk berinvestasi saham lagi. Aku akan memukulmu sampai sekarat!" kata Zhang Xue sembari memberikan uang yang cukup banyak dari dalam dompetnya dan mengancam Xue Feng sebelum ia pergi.

Xue Feng tersenyum lebar dan berlari kembali ke dalam gedung asrama laki-laki dengan sangat bahagia. "Terima kasih, Kak Xue!"

Tiba-tiba, ponsel miliknya berdering saat ia hendak berjalan keluar dari universitas untuk mencari taksi di pinggir jalan.

YOU ARE MY SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang