Zhang Xue masuk ke dalam kamar dan duduk di kursi tepat di sebelah ranjang Paman Wang sambil menunggu Xiuhan datang dari resepsionis. Paman Wang membuka matanya perlahan melihat seorang gadis cantik duduk di kursi lalu ia membuka suara.
"Nona muda, kau siapa? Apakah aku kenal denganmu?" tanyanya dengan suara serak lalu berusaha duduk di atas ranjang.
Dia membantunya untuk duduk dan menaruh bantal di punggung setelah mengangkat kasurnya naik ke atas dengan sebuah alat seperti remote.
Xiuhan masuk ke dalam kamar rawat tepat sebelum dia mengenalkan diri sambil berkata, "Pa, kurasa kita lebih baik pindah ke rumah sakit lain."
"Kenapa? Apakah harus sekarang? Ini sekarang sudah jam berapa, dua belas malam. Xiuhan, kau perlu istirahat," balas sang ayah.
"Tetapi ...."
"Tidak apa, Xiuhan. Paman Wang juga ada benarnya, kau harus istirahat dan mengantarnya ke rumah sakit besok pagi," sela Zhang Xue dan mendapat anggukan dari Paman Wang sambil melihat Xiuhan yang menahan rasa kesal di dalam hatinya lalu dia pergi keluar dari kamar.
Paman Wang tersenyum. "Terima kasih, Nona muda. Omong-omong, siapa namamu?"
"Ah benar, namaku Zhang Xue, kau bisa memanggilku Xiao Xue."
"Baik, Xiao Xue. Apakah kalian berdua berpacaran?"
Dia melototkan matanya. "Bukan, bukan, aku bukan pacar Xiuhan. Aku hanya teman satu kampusnya saja."
"Maaf, ya," kata Paman Wang.
"Tidak apa, Paman. Kalau begitu, aku keluar mencari Xiuhan dulu," ujarnya.
"Baik," balas Paman Wang.
Xiuhan duduk di kafe kecil yang ada di dalam rumah sakit sambil memijit pelipisnya mengingat ucapan dokter tadi dan untung saja ada Zhang Xue yang mengenal dokter saraf lainnya, ia menundukkan kepala lalu mulai menghela napasnya kasar.
Di sisi lain, Zhang Xue keluar dari kamar VIP dan mencari Xiuhan di kafe rumah sakit, benar saja, dia sedang duduk di bangku sambil menundukkan kepalanya melihat tanah, ia membeli dua gelas kopi panas di kafe dan jalan menghampiri Xiuhan.
"Ini untukmu," kata Zhang Xue dan menyodorkan gelas kopi panas pada Xiuhan.
Dia mengambil gelas dari tangannya dan meminum seteguk kopi panas itu lalu memegang gelas yang hangat itu dengan kedua tangannya, sedangkan Zhang Xue duduk tepat di sampingnya.
"Apakah kau kepikiran soal paman Wang?"
"Wang Xiuhan, kau sangat beruntung memiliki seorang ayah yang perhatian denganmu. Jika aku boleh bilang, aku sangat iri denganmu. Kau tahu, kenapa aku bisa sampai menginap di asramamu kemarin malam?"
Xiuhan menoleh ke arahnya lalu ia berkata, "kenapa?"
"Karena aku bertengkar hebat dengan papaku kemarin malam sampai aku membuat keputusan untuk pergi dari rumah, itu terjadi tidak hanya sekali atau dua kali. Aku mulai terbiasa saat muncul masalah, aku kabur dari rumah dan akan kembali ke rumah setelah satu minggu berlalu. Tetapi, kali ini tidak," ungkapnya dan minum seteguk kopi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY SUNSHINE
RomansaDi sebuah Universitas Baiyue ternama, ada seorang mahasiswi cantik serta pintar mendapat julukan sebagai si Ratu Baiyue dan sedangkan mahasiswa tampan, pintar dan dingin itu mendapat julukan sebagai si Raja Baiyue. Mereka berdua secara tak sengaja b...