Mentari tepat berada di atas gedung pencakar langit di kota Jakarta. Tidak sedikitpun jeda pada keramaian yang ada untuk bernapas lega barang sedikitpun.
Cassandra menguap berkali-kali, siang ini ia harus mengejar target deadline dari permintaan client mengenai proyek yang sedang ia kerjakan. Proyek itu sendiri masih di tahap awal. Dan ia tengah mencari banyak referensi mengenai gambar-gambar yang nantinya akan menjadi alternatif design yang ia buat.
Cassandra merupakan seorang designer interior sekaligus freelancer saat proyek sedang kosong. Wanita berusia 24 tahun itu sudah menghabiskan waktunya sejak kemarin di depan layar komputernya. Rambutnya yang tengah di jepit sedikit berantakan. Sudah 2 hari ia tidak pulang ke apartement miliknya.
Ia bekerja di sebuah studio interior ternama di Jakarta. Ia memiliki tim yang sudah ia anggap seperti keluarga meskipun tim yang ia singgahi terdiri dari berbagai macam umur.
Cassandra sesekali menatap kalender meja yang berada di depannya. Terdapat tanda lingkaran pada tanggal di hari ini. Sebuah pertemuan kembali bersama teman-teman SMP. Sudah sangat lama ia tidak berjumpa dengan teman-temannya. Bahkan ia nyaris melupakan nama-nama yang memang sebelumnya jarang ia ajak berbicara.
Ia berusaha menyibukkan dirinya hari ini agar ia memiliki alasan untuk tidak hadir di acara pertemuan tersebut. Sejak pertemuan-pertemuan sebelumnya memang ia selalu melontarkan berbagai macam alasan kepada sahabatnya agar tidak datang ke acara itu. Namun kali ini Cassandra tidak ingin mengecewakan sahabatnya.
Lagipula, Cassandra mendengar kabar bahwa sosok yang selalu ingin ia hindari kini berada di Amerika. Ia tidak ingin lagi peduli tentang sosok itu.
Cassandra menghentikan jemarinya yang tengah mengetik. Pikirannya hanyut ke dalam kenangan itu. Kenangan yang selalu ingin ia lupakan.
-Flashback on-
Hari-hari Cassandra ia lewati seperti biasa di sekolahnya. Saat ini ia menduduki bangku kelas 2 SMP, dimana ia ingin mencoba sebuah tantangan untuk mendaftar anggota osis. Di sisi lain, ia merupakan kapten dari tim inti basket di sekolahnya.
Ia terkenal bukan karena kecantikannya, bukan juga karena berprestasi di bidang akademik. Ia hanya gadis remaja biasa-biasa saja yang selalu ramah kepada siapapun. Kulitnya yang berwarna coklat akibat sering bermain basket di bawah terik matahari sepadan dengan bentuk tubuhnya yang sedikit berlemak.
Cassandra meneguk air mineral dari botol yang ia beli di kantin. Ia duduk bersandar pada tiang ring basket.
Beberapa anak lainnya masih asyik melempar dan men-dribble bola basket saat tengah istirahat ekskul.
"Cassey! Man to man, yuk!" panggil Sarah, teman seangkatan Cassandra sekaligus teman terdekatnya. Cassandra mengangguk dan menaruh botol minum itu. Ia beranjak berdiri dan mengangguk, "Yuk, berdua aja nih?" tanya Cassandra melihat ke sekitarnya. Sarah melempar bola ke arah Cassandra, kemudian Cassandra kembali melempar ke arah Sarah, lalu terakhir, Sarah kembali melempar ke arahnya dan berjaga. Cassandra mendapat bagian offense sedangkan Sarah mendapat bagian diffense setelah sebelumnya melakukan suit berdua.
Cassandra sedikit membungkukkan tubuhnya. Matanya fokus menatap pergerakan lawan sekaligus titik ring yang berada di atas sana.
Cassandra mulai men-dribble dan berlari kecil. Tubuhnya yang sedikit gendut mampu menahan pergerakan lawan dari balik punggungnya.
Saat hendak men-shoot bola ke dalam ring. Cassandra tanpa sengaja menginjak kaki Sarah, sehingga lemparannya meleset jauh dari ring basket.
Kepala Sarah dan Cassandra mengikuti kemana bola mengarah. Cassandra melebarkan kedua matanya saat melihat bola membenturkan dirinya tepat di kepala seseorang. Cassandra berlari menuju sosok itu. Banyak yang memperhatikan mereka. Terutama sosok yang saat ini tengah meringis kesakitan karena tidak tau ada bola yang mengarah kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scars between Us
Romance[ON GOING] [HIATUS] Jangan lupa follow thor terlebih dahulu.^^ * * * Perjuangan Cassandra Sheera Putri dalam membangun benteng pertahanannya hancur begitu saja. Pertemuannya kembali dengan Daniel Ethan membuat luka lama yang telah ia tutup rapat-rap...