Cassandra memasuki ruang kerjanya dengan penuh kehati-hatian. Ia bernapas lega saat mengetahui dirinya orang pertama yang datang hari ini. Saat ini Cassandra tengah memakai kacamata hitam dan masker flu.
Pagi yang berat ini, ia memaksakan dirinya untuk berangkat kerja. Selain untuk memberikan laporan terbaru ke atasannya, ia harus menghindari pertemuannya bersama Daniel. Ia menghindari Daniel sejak kejadian semalam. Ia cukup kaget saat bercermin sebelum berangkat mendapati wajahnya yang berantakan.
Pagi ini pun, ia tidak memasakkan apapun kepada Daniel. Bukan karena ia tidak mau, ia sudah berjanji kepada Debby untuk menjaga Daniel dan melakukan apapun agar Daniel kembali ceria. Namun karena pagi ini ia telat bangun membuatnya mau tidak mau berangkat tanpa membuat sarapan terlebih dahulu.
Dan di sinilah ia sekarang, berada di depan layar laptopnya memakai kacamata hitam dan masker khusus untuk flu.
Tiba-tiba suara Fisya terdengar dari luar ruangan tengah menyapa karyawan lain. Saat pintu terbuka, Fisya tengah tersenyum lebar menatap Cassandra. "Pagi mbak Cassandra."
"Pagi."
Fisya menaruh tasnya di atas meja dan menduduki bangku miliknya di seberang Cassandra.
"Mbak, sedang sakit? Tumben sekali pakai masker?" Tanya Fisya, nadanya penuh dengan kekhawatiran.
"Iya, saya sedikit demam sejak kemarin."
"Oh, pantas saja.. get well soon mbak. Tapi itu kenapa mbak memakai kacamata hitam di dalam ruang?"
"Ah, ini trend terbaru pakai kacamata hitam di dalam ruangan."
Fisya mengangguk paham dan mulai bersenandung sembari membuka laptopnya.
Cassandra sibuk melanjutkan laporan yang tengah ia buat. Suara pesan masuk mengalihkan fokusnya.
Ah.. ia sedikit berharap jika itu pesan dari Daniel. Ternyata pesan dari Bima. Sepertinya Bima mengajaknya bertemu malam ini. Tapi kondisi di rumah sedang seperti itu. Apakah ia harus menemui Bima? Cassandra mengiyakan tawaran Bima dan memberitau kepada Daniel lewat pesan bahwa ia pulang terlambat hari ini.
* * *
Jam menunjukkan pukul tiga sore. Cassandra benar-benar tidak tenang saat ini memikirkan kondisi Daniel akibat semalam. Lagipula Cassandra hanya membela diri, tapi sepertinya terlalu brutal.
Saat sudah berada di lobby kantornya. Ia memilih untuk duduk di sofa yang disediakan dan kembali mengirim pesab kepada Bima untuk menolak ajakannya mendadak. Pada saat ini, ia tidak boleh mengabaikan Daniel di rumah.
Bima sudah membalas pesannya dan mengatakan mungkin lain kali bisa bertemu kembali. Begitulah Bima. Tidak ingin memaksa Cassandra namun juga tidak berani mengambil langkah lebih lanjut.
Sebelum Cassandra pulang, ia mengecek kembali pesan singkat yang di kirim kepada Daniel. Benar saja, pesan itu hanya di baca. Harusnya ia yang marah karena sudah dilecehkan oleh suaminya sendiri. Tapi tidak mungkin ia mengadu kepada orangtuanya. Apalagi kepada Sarah yang bahkan belum mengetahui bahwa Cassandra menikah diam-diam bersama Daniel lebih awal.
Saat sudah sampai rumahnya, Cassandra mengambil kunci yang berada di dalam tas kerjanya. Bukan tanpa sebab mengapa ia mengunci Daniel dari luar rumah. Itupun karena Daniel masih enggan masuk ke kantornya, dan Cassandra bisa terima kenyataan bahwa Daniel masih dalam kondisi terpuruk.
Cassandra memasuki ruang tamu dan mendapati lantai bawah yang bahkan sepertinya tidak disentuh sama sekali oleh Daniel. Cassandra melangkah menuju kamarnya, tidak lupa ia mengunci pintu ruang tamu terlebih dahulu.
Cassandra segera membersihkan tubuhnya yang lengket oleh keringatnya. Benar-benar hari yang cukup melelahkan hari ini. Saat Cassandra sudah selesai mandi dan berganti pakaian dengan baju tidur, tanpa ragu ia menuju kamar Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scars between Us
Romance[ON GOING] [HIATUS] Jangan lupa follow thor terlebih dahulu.^^ * * * Perjuangan Cassandra Sheera Putri dalam membangun benteng pertahanannya hancur begitu saja. Pertemuannya kembali dengan Daniel Ethan membuat luka lama yang telah ia tutup rapat-rap...