XXXV. Sebuah Awal

131 7 0
                                    

Warning 21+
__________________________________________

Cassandra mematikan lampu kamarnya sebagian, membuat cahaya kamarnya sedikit remang malam itu. Ia segera menyibakkan selimut dan merebahkan tubuhnya di ranjang. Menunggu Daniel yang tengah mandi. Suara pintu kamar mandi terdengar nyaring, membuat Cassandra memejamkan kedua matanya. Tidak ingin lagi berdebat perihal perasaannya. Namun rasanya memang ada yang mengganjal malam ini.

"Cassey? Sudah tidur?" Tanya Daniel yang terdengar sedikit menggigil karena suhu dingin malam itu. Padahal seingat Cassandra, ia sudah menyalakan penghangat ruangan. Cassandra memilih untuk tidak menjawab dan pura-pura tertidur.

Terdengar pergerakan di sisi lain ranjang. Cassandra tengah membelakangi Daniel saat ini. Saat dirasa tidak ada lagi suara pergerakan, Cassandra membalikkan tubuhnya. Daniel dengan posisi membelakangi Cassandra, membuatnya mendengus jengkel. Ada apa dengan sikap sensitif mereka berdua akhir-akhir ini?

Cassandra menghela napas kasar sebelum akhirnya dengan sedikit menurunkan egonya ia memeluk tubuh Daniel dari belakang. Daniel terlihat cukup kaget kala itu. Cassandra menenggelamkan wajahnya di punggung Daniel. Menjadi candu baginya aroma tubuh Daniel.

"Daniel,"

"Hm?"

Daniel masih membelakanginya, tapi Cassandra yakin Daniel masih enggan untuk tidur.

"Apa kamu mencintaiku?" Tanyanya penuh kehati-hatian, wajahnya masih menempel penuh di punggung atas Daniel.

"Ya Cassey, aku mencintaimu. Aku harus apa agar kamu percaya?"

"Cukup di sampingku, Niel."

Daniel ingin sekali bergantian menanyakan perasaan Cassandra. Berapa kalipun ia bertanya, Cassandra selalu menolak untuk menjawab, bahkan selalu mengalihkan pembicaraan. Membuat Daniel mengurungkan niatnya itu.

"Sepertinya.."

Cassandra menggantungkan ucapannya sesaat, berpikir sejenak apakah kali ini ia benar soal hatinya? Ia tidak ingin kehilangan Daniel.

"Aku kembali jatuh cinta kepadamu." Ujarnya dengan cepat dan langsung kembali menenggelamkan wajahnya tanpa ingin mengetahui respon Daniel.

Daniel menyentuh jemari Cassandra yang tengah memeluknya dari belakang. Ia membalikkan tubuhnya dan menghadap ke arah Cassandra. Perlahan Cassandra mundur untuk memberi jarak antara mereka berdua.

Daniel menatap Cassandra, mencari kebohongan dimatanya, kepura-puraan. Daniel tersenyum karena hasilnya nihil. Cassandra ikut tersenyum saat itu. Ia memajukan wajahnya dan mengecup singkat bibir Daniel. Membuat Daniel yang belum siap sedikit terperanjat. Cassandra masih tersenyum, ia kembali mendekatkan wajahnya, menempelkan bibirnya tepat di bibir seksi Daniel.

Perlahan melumat bibir itu yang langsung membalasnya. Mereka saling menyentuh. Bahkan tanpa Cassandra sadari pakaiannya sudah terlepas dari tubuhnya. Perlahan Daniel mengecup tubuhnya dan meremas kasar kedua aset penting milik Cassandra yang masih tertutup oleh bra berwarna merah. Membuat Tubuh Cassandra melekuk hebat menginginkan lebih. Daniel kembali melumat bibir Cassandra sambil membuka bra miliknya.

Saat ini Daniel sedikit menindihnya, mengunci tubuh Cassandra yang berada di bawahnya. Dalam remang cahaya di dalam kamar saat itu, Daniel melihat dengan jelas pemandangan indah di depannya. Cassandra ingin menutupnya dengan kedua lengannya namun ditahan oleh Daniel. "Kamu cantik, tidak usah malu. Aku suamimu," ucapnya parau, suaranya benar-benar serak. Matanya benar-benar gelap seakan ingin melahap tubuh Cassandra.

Tangan Daniel mulai menyentuh seluruh tubuh Cassandra, ia menarik cepat celananya sekaligus celana dalamnya yang berwarna merah, membuat Cassandra menarik napas kaget dan ingin menutupinya dengan selimut.

Perlahan, tangan Daniel mulai menyentuh bagian sensitif Cassandra di bawah sana. Rasa aneh bercampur nikmat membuat Cassandra menahan desahannya.

Dada Cassabdra kembang kempis menikmati sensasi baru yang ia rasakan saat ini. Tiba-tiba bibir Daniel beralih ke dua aset penting miliknya. Satu tangan meremasnya lembut, bibirnya memilin lembut sebelahnya membuat Cassandra benar-benar menikmatinya. Ia mengerang hebat.

Cassandra meremas rambut Daniel dan mendekapnya. "Ah, Niel, please." Ujarnya sedikit mendesah.

Cassandra kini berbalik mendorong Daniel, ia menindih tubuh Daniel yang masih terbalut pakaian tidur miliknya. Dengan tubuh telanjangnya, Cassandra mulai melumat bibir Daniel. Ia membuka kancing Daniel satu persatu dan melepasnya. Cassandra mulai mengikuti permainan Daniel. Mengikuti bagaimana Daniel memperlakukannya sebelumnya walaupun sedikit kaku namun Cassandra ingin Daniel ikut menikmatinya.

Dengan sangat lembut Cassandra menyentuh dada Daniel, melumat perlahan dan memilinnya. Membuat Daniel mendesah. "Ah, Cassey."

Cassandra menatap intens mata Daniel yang masih menatapnya, mereka saling melempar senyum bahagia. Cassandra duduk di samping Daniel yang setengah telanjang, terlentang menghadap langit-langit. Cassandra mulai menyingkap celana panjang Daniel dan melemparnya asal. Matanya sedikit terpejam saat membuka celana itu, membuat Daniel terkekeh. Perlahan ia membuka kedua matanya. Betapa kagetnya melihat sesuatu yang cukup asing tengah berdiri tegang menyambut Cassandra.

Cassandra kembali menatap Daniel dengan ragu, "Bolehkah aku?" Tanya Cassandra yang langsung direspon dengan anggukan oleh Daniel. Perlahan jemarinya menyentuh milik Daniel. Tubuhnya kaku saat tangannya untuk pertama kali menyentuh benda pusaka milik pria.

"A—aku harus apa?" Tanya Cassandra membuat Daniel terkekeh geli. Daniel menarik lengan Cassandra dan kini giliran Daniel yang memimpin. Ia mulai kembali beraksi. Perlahan miliknya menyentuh aset penting Cassandra membuat Cassandra menarik napas dalam-dalam. Daniel mulai memainkan miliknya di titik sensitif milik Cassandra, membuat mereka berdua saling mendesah.

"Cassey, akan sedikit sakit. Tolong tahan sedikit." Suara Daniel terdengar parau, membuat Cassandra hanya mengangguk.

Cassandra memejamkan kedua matanya, "Tatap aku Casse," mendengar Daniel berkata seperti itu membuatnya kembali membuka kedua matanya.

Kedua jemari Daniel menggenggam erat jemari Cassandra yang berada di sisi kepalanya. Daniel kembali melumat milik Cassandra yang tengah menganggur membuat Cassandra mengerang nikmat.

Tubuh Cassandra sedikit menolak saat sesuatu memasuki miliknya. Ia menggertak giginya menahan rasa sakit. Bahkan tanpa sadar air matanya mengalir. Ia mendengar Daniel mengerang cukup keras saat sesuatu itu benar-benar sudah berada di dalam miliknya.

Daniel melumat pelan bibir Cassandra. Ia masih enggan bergerak sedikitpun. Miliknya masih berada di dalam milik Cassandra.

Cassandra menatap Daniel, ekspresi penuh kenikmatan yang baru pertama kali Cassandra lihat. "Niel," panggil Cassandra membuat Daniel menatapnya.

"Apakah sakit?" Tanya Cassandra dengan wajah polosnya, membuat Daniel sedikit terkekeh. "Aku yang harusnya bertanya, Cassey."

Daniel kembali melumat bibir ranum Cassandra, kini ia mulai menggoyangkan tubuhnya membuat Cassandra merasakan sensasi nikmat yang sangat baru bagi Cassandra.

Lama dua pasangan itu melakukannya menuju tahap klimaks masing-masing hingga akhirnya Daniel dengan senyum kemenangan melepaskan miliknya.

"You're mine." Ujarnya setelah itu mengecup kening Cassandra.

___________________________________________

Tbc

Vote n comment

Whoaa, banyak adegan vulgar akhir² ini.

Maafkan thor yang cukup bingung menyusun kata2 sopan dan beda dari yang lain huhu.

Jika ada kesalahan kata tolong beritahu thor yang kadang masih suka typo atau ga nyambung.

Semoga selalu mengikuti dan suka kisah Daniel-Cassey

Salam hangat, Jingga^^

30 Juni 2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Scars between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang