Malam itu, Cassandra memilih untuk tidak kembali langsung ke apartement. Ia memilih untuk mendatangi cafe tempat biasa ia menghabiskan malamnya sebelum ia kembali mengenal sosok Daniel.
Cassandra menyesap coklat hangat. Perasaannya benar-benar berantakan saat ini. Tubuhnya masih terbalut dengan setelan kantor berwarna pink.
Cassandra membuang jauh-jauh keinginannya malam ini untuk meminum alkohol. Ia menggeleng pelan, ia harus lembur malam ini untuk menyelesaikan progress proyek di apartement nya.
Ingatannya kembali hadir dalam benaknya saat ia melihat sosok Daniel di bandara tadi dengan wanita blasteran cantik. Rasa sesak di dadanya pun kembali hadir. Kali ini, sebuah ingatan yang tiba-tiba kembali dalam pikiran Cassandra membuat dadanya benar-benar sakit.
-flashback on-
"Sar, gue harus gimana.. gue panik," ucap Cassandra kepada Sarah yang saat ini berada di hadapannya, tengah mengunyah bakso yang Sarah pesan.
Sarah memutar kedua bola matanya, "Ya, lo tinggal bilang.. selama ini lo suka sama dia." jawab Sarah, kesal dengan tingkah Cassandra yang tidak bisa diam.
"Tapi, gue sama dia selama ini sebatas teman Sar, kalau dia nolak gimana?"
"Ya tolak tinggal tolak, kalian bisa berteman lagi." ujar Sarah tidak mau ambil pusing. "Tapi Sar, selama ini kalau ada apa-apa, yang dia datangi pasti gue.. apa dia cuma anggap gue teman ya, nggak lebih?" tanya Cassandra memastikan.
Sarah menelan bakso yang belum sepenuhnya hancur dalam mulutnya, "Casse, yang namanya perasaan itu pasti susah buat ditebak. Contohnya gue, selama ini 'kan lo tau kalau gue sama Dio awalnya berteman karena sama-sama suka anime. Sekarang? Kita berdua pacaran," ucapnya bangga saat menyebut nama Dio.
Tahun ini memasuki tahun terakhir Cassandra berada di sekolahnya. Semester ganjil sudah ia lewati dan saat ini sekolahnya tengah persiapan untuk ujian nasional kelas 3 SMP.
"Menurut lo, apa perlu gue pakai surat kayak biasanya gue taruh di laci meja dia diam-diam?" tanya Cassandra. Sudah sekitar 3 bulan Cassandra selalu menaruh sepucuk surat setiap hari jumat saat kelas Daniel tengah berolahraga di lapangan sekolah.
"Tapi, lo lihat sendiri 'kan Casse, hasilnya apa? Nihil.." ucap Sarah membuat Cassandra membenarkan kalimatnya. Karena Cassandra merupakan salah satu dari sekian banyaknya gadis yang menyukai Daniel.
Tiap hari valentine bahkan, Daniel mendapatkan banyak sekali coklat dan bunga. Namun, ujungnya, Daniel memberikan semua hal itu kepada Cassandra karena Daniel tau Cassandra menyukai coklat dan bunga.
"Mungkin lo bisa kasih sesuatu yang nggak pernah orang lain kasih ke dia. Dia suka apa kira-kira?" tanya Sarah saat ini menatap Cassandra serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scars between Us
Romantizm[ON GOING] [HIATUS] Jangan lupa follow thor terlebih dahulu.^^ * * * Perjuangan Cassandra Sheera Putri dalam membangun benteng pertahanannya hancur begitu saja. Pertemuannya kembali dengan Daniel Ethan membuat luka lama yang telah ia tutup rapat-rap...