Bagian 14: Tak seindah cinta yang semestinya

175 90 108
                                    

Semilir angin berhembus menerbangkan setiap helai rambut Lion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semilir angin berhembus menerbangkan setiap helai rambut Lion. Malam hari ini sangat dingin.

Lion, lelaki itu saat ini tengah berada di atas balkon kamarnya dengan menikmati segelas kopi. Lion memilih menyandarkan tubuhnya pada kursi sofa miliknya. Lelaki itu memejamkan mata.

Ia memikirkan Aurellia.

Sedang apa gadis itu, sudah makan atau belum, apakah Aurellia juga sedang memikirkannya juga?

Banyak yang Lion pikirkan tentang Aurellia.

Lion mendongak, menatap langit yang hari ini polos, tidak ada bintang sama sekali.

Tiba-tiba diatas kepalanya muncul bola lampu berwarna kuning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba diatas kepalanya muncul bola lampu berwarna kuning. Lion memiliki ide. Ah, dasar. Lion memang bodoh. Mengapa ide ini tidak ia pakai sedari tadi, coba.

Ia memang bodoh.

Lelaki itu tersenyum manis, lalu segera berjalan, memasuki kamarnya.

***

"Ngeng! Kakak menang!" Aurellia tersenyum penuh kemenangan.

"Ah, kak Aurell curang! Aku nggak suka. Aku mau ngambek, pokoknya!" Bulan membelakangi Aurellia. Bocah berusia 4 tahun itu saat ini tengah merajuk.

Aurellia tertawa pelan. Dasar, memangnya ada ya orang merajuk, tapi malah laporan terlebih dahulu.

Dasar. Bulan ini sangat menggemaskan sekali.

Bulan menolehkan kepalanya ke belakang, "Ih! Kok kak Aurell malah ketawa, sih? Aku kan nggak lagi ngelucu, tau!" Gadis itu sekarang tengah merenggut. Bibirnya mengerucu lucut.

Aurellia menghentikan tawanya, setelahnya gadis manis itu mengusap pucuk kepala Bulan.

"Maaf ya, nanti lain kali kakak bakal pura-pura kalah deh!" Aurellia mengerling jahil.

Bulan kembali merenggut, "IH, KAK AURELL MAH GITU!"

"Udah deh, jangan pada berantem mulu. Rel, jangan gangguin si Bulan, dia tukang ngambek." Dari arah depan, tampak Guntur berjalan menghampiri mereka dengan membawa tiga gelas susu cokelat diatas nampan.

[✔️] Vermilion Class : Aurellia and EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang