00. Epilog: Aurellia and Everything

185 60 175
                                    

Aurellia menggigit potongan burger berukuran sedang ditangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurellia menggigit potongan burger berukuran sedang ditangannya. Ditemani oleh Julio, mereka berdua sedang duduk lesehan dibawah pohon sekitar lapangan.

Rajawali High School saat ini sedang mengadakan pameran lukisan. Dengan band Roly Rock sebagai penghibur nya, diakhir acara.

Julio disampingnya tengah melihat para siswa dan siswi berlalu lalang dihadapan mereka sembari menyedot susu pisang kesukaannya melalui pipot.

Aurellia mencolek lengan lelaki itu. "Lo sama Elana udah jadian?" Tanyanya penasaran.

Julio menoleh, kemudian mendesah putus asa. "Belum, nih, Rel. Bantuin gue, dong. Banyak banget yang suka sama dia. Cape gue." Bibir lelaki itu melengkung kebawah, hampir putus asa mendapatkan gadis yang disukainya.

Aurellia membentuk senyum manis di bibirnya. "Gue bakal bantuin, kok! Semangat berjuang!" Semangat Aurellia.

Julio ikut tersenyum. "Semangat!" Ujarnya ikut semangat mempraktekkan apa yang terucap dari bibir Aurellia.

"LIA! JUJU!" Dari depan sana tampak Yukira berlari kearah mereka sembari tersenyum lebar.

Aurellia hanya tersenyum untuk menanggapi. Sementara Julio yang melihat Yukira berlari seperti itu menatapnya khawatir. "Jangan lari, Kira! Jalan aja! Nanti lo jatoh!" Ujar Julio setengah berteriak.

Julio memang lelaki yang manis dan juga perhatian.

Yukira menyengir, memperlihatkan barisan giginya yang rapih. Setelahnya, gadis itu memelankan laju larinya menjadi berjalan cepat.

Dasar.

"Gue abis jadian sama Syakir! Omaigat!" Pekik Yukira tiba-tiba disana, membuat kedua orang yang berada dihadapannya terkejut.

Aurellia tersenyum senang, gadis itu selanjutnya menepuk pelan pucuk kepala sahabatnya. "Akhirnya lo udah nggak bucin Bang Danish lagi, Kira. Berhasil juga Syakir, hahaha." Tawanya bangga.

Yukira mengangguk ribut. "Iya, nih! Syakir emang idaman." Puji Yukira. Gadis itu kemudian tersenyum manis tengah membayangkan wajah Syakir yang menggemaskan pada saat menembaknya tadi.

Julio mendekatkan wajahnya penasaran. "Syakir nembaknya gimana, Kir? Dia, kan kaku. Nggak kaya gue yang sempurna ini." Sombong Julio. Lelaki itu menyisir rambut depannya kearah belakang.

Dan parahnya, para adik kelas masih saja memekik kaget melihat Julio dalam mode sangat-sangat tampan.

Tidak tahu kah mereka bahwa kedua gadis disamping lelaki itu berusaha menahan agar tidak muntah melihat kenajisan seorang Julio.

Aurellia yang tadinya mengangguk ribut mendengar pertanyaan Julio menjadi menggelengkan kepalanya cepat setelah mendengar kalimat selanjutnya yang lelaki itu ucapkan.

Dari arah kanan, tampak tiga orang siswi berjalan menghampiri mereka. Salah satu siswi menatap Julio malu-malu tai kemudian beralih menatap manik Aurellia.

[✔️] Vermilion Class : Aurellia and EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang