Sixteen

2.3K 175 8
                                    

Halohaaa Reci ....

Langsung aja yuk baca !

Scroll down ⬇️

Happy Reading :*

~~~~~

Tak ada yang bisa memilih dengan siapa

Kamu akan jatuh cinta.

Tapi hatimu lebih mengetahui siapa yang

Pantas kamu perjuangkan.

Dan pasangan seperti apa yang harus

Kamu dapatkan.

~~~~~

Gedung olahraga yang menjadi saksi pertandingan terakhir antara tim basket Al dengan tim basket lain terlihat sangat ramai dengan penonton.

Riuh sahut - sahutan antara pendukung kedua kubu saling memberi semangat pada para pemain.

Namun besarnya energi yang diberikan penonton tidak berimbas apa-apa untuk diri Al.

Ia hanya duduk merenung sambil memegang bola basket.

"Al kamu kenapa? Sakit ? Kok keliatannya lemes." Tegur coach.

"Ah enggak kok coach, cuma gugup aja." Jawab Al lalu memperbaiki posisi duduknya yang tadi terlihat tidak bersemangat.

"Semangat ya, sebagai kapten kamu harus bisa menularkan energi positif biar tim kamu juga semangat." Peringat coach padanya.

"Iya coach." Sahut Al singkat.

Setelah selesai dengan pemanasan, terdengar pemberitahuan pertandingan final akan segera dimulai. Sebagai kapten Al lebih dulu menandatangani angka lalu mewakili regu untuk melakukan undian.

"Hmhh huhhh." Al menarik nafas untuk merelaxkan dirinya sambil menggerakkan kepala kekanan dan kekiri.

Bola sudah dilempar keatas, masing - masing anggota yang sudah jelas dengan tugasnya langsung mengambil posisi.

Setiap babak dilewati dengan berbagai macam drama dan keseruannya.

Hingga tidak terasa jika 4 babak sudah terlewati dengan posisi 2-2. Di babak 1 dan 3 tim Al berhasil unggul, namun saat babak 2 dan 4 mereka kecolongan sehingga harus ada babak tambahan untuk menentukan siapa pemenang utama dari turnamen kali ini.

"Al ayodong, kenapa performa kamu menurun? Satu kali lagi kalau kamu masih kayak gini kita bakal kalah." Ucap coach.

"Iya sorry coach." Jawab Al menunduk.

"Yang lain juga ayodong, kalo Al gak semangat ya kalian harus tetap semangat, jangan ikutan menurun." Ucap coach pada anggota lain yang sama menunduk seperti Al.

"Coba kalian ingat seberapa keras kalian latihan untuk hari ini, liat disana ada banyak penonton yang mendukung kalian, jangan kecewakan mereka, dan yang paling penting jangan kecewakan diri kalian sendiri." Tambah coach memberikan nasehat.

Al dan tim melakukan tos terlebih dahulu sebelum kembali kedalam lapangan dengan tujuan membangkitkan semangat tim. 

Isyarat yang wasit berikan membawa tanda bahwa waktu break sudah selesai, dengan kata lain babak penentuan akan disaksikan sebentar lagi.

Langkah gontai Al begitu kentara saat kakinya mulai memasuki lapangan.

Sembari menunggu wasit memberi aba-aba mulai, tanpa sengaja kepala Al menoleh kearah salah satu bangku penonton.

Betapa terkejutnya ia saat mendapati Vio bersama Rene tengah menyoraki namanya dari sana.

Pandangan Al dan Rene pun saling bertemu, tanpa dikomando sudut bibir Al tertarik membentuk lengkungan saat membaca isyarat dari bibir Rene yang mengucapkan ( semangat Al, lo pasti bisa ) sembari mengepalkan satu tangannya.

"DOMINO II" [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang